WahanaNews-Nias | Masyarakat wajib berhati-hati dan cermat dalam melakukan transaksi jual beli secara online. Pasalnya, aksi penipuan melalui pembelian online semakin sering terjadi.
Agar terhindar dari aksi penipuan yang merugikan, masyarakat harus cermat dalam memilih toko daring ketika belanja online.
Baca Juga:
Mudahkan Pelanggan Bayar Listrik, PLN Mobile Jalin Kolaborasi dengan MotionPay
Lantas, bagaimana cara mengetahui sebuah toko online abal-abal atau tidak? Cara Cek Oline Shop Mengutip akun Instagram Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo), ada beberapa langkah sederhana untuk mengetahui akun olshop abal-abal atau tidak.
1. Cek verifikasi olshop yang bisa dilakukan dengan testimoni di kolom komentar.
2. Olnine Shop abal-abal biasanya menonaktifkan komentar di setiap unggahannya. Hal ini dilakukan untuk menghindari testimoni negatif dari konsumen yang tertipu. Kemudian, salah satu ciri akun olshop palsu atau abal-abal adalah sering berganti.
Baca Juga:
Wamendag Roro Serahkan Penghargaan Perlindungan Konsumen 2024 kepada Para Kepala Daerah
3. Masyarakat bisa menggunakan cara berikut ini:
-Buka toko online shop dan klik tanda titik tiga di ujung kanan Pilih "About This Account" atau "Tentang Akun Ini"
-Pilih "Former Usernames" atau "Nama Pengguna Sebelumnya"
-Jika akun tersebut telah berganti nama atau username puluhan hingga ratusan kali, dapat dipastikan akun tersebut abal-abal.
Selain itu, masyarakat juga harus mengetahui bagaimana cara aman dan nyaman saat berbelanja online.
Mengutip laman indonesiabaik.id, berikut 7 cara berbelanja online yang aman dan nyaman:
1. Kenali toko online dengan cermat. Gunakan aplikasi resmi yang terpercaya demi keamanan dan kelancaran transaksi online sehingga orang merasa yakin dan percaya saat ingin belanja online. Aplikasi yang digunakan seperti shopee, tokopedia, lazada, bukalapak, hingga blibli.com.
2. Jangan tergiur dengan harga yang sangat murah Pelaku penipuan online biasanya selalu memajang suatu barang dengan harga yang sangat murah, bahkan lebih dari 50% dari harga aslinya. Hal inilah yang membuat orang langsung tergiur lalu cepat-cepat mentransferkan uangnya ke rekening yang dituju oleh pelaku.
3. Jangan terpaku pada testimoni Banyak orang mengira kalu testimoni yang diunggah di toko online adalah benar-benar asli dari pembeli. Padahal bisa saja pelaku penipuan online yang membuat testimoni fiktif (memanipulasikan testimoni).
4. Simpan bukti transfer Setelah melakukan transfer uang terhadap rekening penerima. Jangan lupa untuk menyimpan bukti transfer baik print out dari mesin ATM atau screenshoot dari HP. Sebab jika terjadi sesuatu seperti penipuan online maka bukti transfer bisa menjadi bukti konkret untuk melaporkan penipuan online dari toko fiktif itu.
5. Perhatikan katalog produk Tidak semua online shop alias olshop menggunakan foto gambar asli produk. Agar lebih menarik, mereka menggunakan model dengan postur tubuh yang indah serta ditambah dengan editan foto dan filter sehingga warna baju menjadi berbeda dengan aslinya.
Lebih baik tanyakan real picture produk atau minimal, tanyakanlah berapa persen tingkat kemiripan produk dengan yang asli.
6. Cek rekening penjual Baru baru ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menerbitkan sebuah situs yang dimana membantu Anda terhindar dari penipuan dan modus saat bertransaksi jual beli online. Sebelum melakukan transaksi secara online, periksa ulang rekening penerima tersebut di cekrekening.id.
7. Cek identitas penjual Memeriksa identitas penjual ini sangat penting untuk dilakukan sebelum mulai berbelanja. Setiap kali berbelanja online, selalu periksa situs web untuk detail kontak untuk memverifikasi apakah itu benar-benar ada.
Hal-hal yang perlu disebutkan secara jelas adalah nama perusahaan, alamat, alamat email, formulir kontak, dan nomor telepon. [rds/CKZ]