WahanaNews-Nias | Selain berkutat pada proses perkuliahan, mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Informasi Universitas Nias (FST UNIAS), juga menjadi pengisi acara live Sore Ceria “Dunia Kampus” yang dilaksanakan oleh LPP RRI Gunungsitoli, Sabtu (10/6/2023).
Topik pembahasan pada acara live itu mengenai Transformasi Digital Dalam Era Revolusi Industri 5.0. Pada topik ini dikupas proses mengadopsi teknologi digital dalam berbagai aspek kehidupan dan bisnis untuk menciptakan perubahan yang signifikan pada era yang lebih dikenal sebagai era kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Hal ini diungkapkan Dosen Pendamping, Betzy Victor Telaumbanua, ditemui Nias.WahanaNews.co di Kampus FKIP UNIAS, Jum’at (16/6/2023) sore.
“Sabtu kemarin, beberapa mahasiswa kita antara lain Melianus Zebua, Ricky Jois Aldof Mendrofa, Ester Riani Gea dan Candry Yurlina Waruwu didampingi oleh beberapa dosen pendamping, antara lain Destriman Laoli, S.Pi.,M.Si, Ratna Dewi Zebua, S.Pi.,M.Si., dan saya sendiri mengisi acara live di RRI Gunungsitoli,” bebernya.
Menurutnya, saat ini kemajuan teknologi yang semakin cepat dan pesat, sehingga setiap orang tidak bisa menghindarinya.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
“Kemajuan itu tidak menunggu kita telah siap atau tidak, menolak atau menerima tapi akan terus berpacu seiring dengan perkembangan dunia dengan berbagai tuntutan kebutuhan-kebutuhan yang akan mempengaruhi setiap individu, kelompok dan seluruh lapisan masyarakat dunia,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, setiap orang harus siap dan terus menerus melakukan update kemampuan serta pengetahuan tentang ilmu teknologi informasi.
“Termasuk mahasiswa diwajibkan dan dituntut untuk mengikuti serta melakukan adaptasi besar-besaran untuk mengikuti perubahan evolusi tersebut, karena ada beberapa pemahaman dasar yang menjadi pertimbangan,” imbuhnya.
Ia mengatakan, kemajuan teknologi yang semakin cepat dan pesat harus disikapi, karena mempengaruhi perubahan paradigma bisnis, peningkatan efisiensi dan produktivitas, personalisasi dan pengalaman pelanggan, perubahan dalam tenaga kerja maupun keamanan dan privasi data,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu perwakilan mahasiswa yang narasumber pada acara live, Ricky Jois Aldof Mendrofa, mengatakan mahasiswa memiliki peran yang sangat penting untuk mengikuti perkembangannya sebagai bagian dari generasi era transformasi digital memiliki peran yang sangat penting untuk mengikuti perkembangannya.
“Kami sangat antusias mengikuti kegiatan itu, selain menambah pengalaman juga menjadi ruang untuk berdiskusi dan memperdalam pengetahuan kami tentang topik yang dibahas,” kata Ricky.
Dijelaskannya ada beberapa peran penting mahasiswa menghadapi perkembangan teknologi terhadap transformasi digital dalam era Revolusi Industri 5.0.
“Mempelajari dan memahami teknologi, menjaga diri tetap terupdate, mengembangkan keterampilan digital, berkolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu, mendorong inovasi dan kewirausahaan serta mengatasi dampak sosial dan etika,” jelasnya.
Terpisah, Wakil Dekan FST UNIAS, Jurisman Waruwu, S.Kom.,M.Kom menyampaikan beberapa catatan terkait era transformasi digital. Menurutnya akan memberikan dampak yang luar biasa bagi semua pihak, baik itu yang dampak positif maupun dampak negatif.
“Kita tidak bisa menepis dampaknya, saat ini yang harus kita lakukan adalah memahami dan mengetahui apa saja dampak yang akan ditimbulkan dan melakukan sortir serta pencegahan, sehingga manfaat perkembangan teknologi ini lebih maksimal untuk hal-hal yang lebih bermanfaat,” katanya.
Misal saja dampak negatif yang ditimbulkan seperti Transformasi digital dapat meningkatkan kesenjangan digital antara mereka yang memiliki akses dan keterampilan teknologi dengan mereka yang tidak.
Ketimpangan ini dapat memperdalam kesenjangan sosial dan ekonomi dalam masyarakat, keamanan dan privasi menjadi perhatian utama.
Dengan banyaknya data yang dihasilkan dan disimpan, risiko kebocoran data dan pelanggaran privasi meningkat. Selain itu, adanya serangan siber dan ancaman keamanan lainnya juga menjadi masalah yang perlu diatasi.
Tidak hanya itu, transformasi digital juga dapat menyebabkan ketergantungan yang berlebihan pada teknologi dan penyalahgunaan seperti kecanduan internet atau media sosial.
“Hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan interaksi sosial, bahkan mungkin masih banyak dampak negatif lainnya,” tuturnya.
Namun, sambungnya, dampak positif dari kemajuan ini sudah pasti menjadi hal prioritas untuk digunakan dan manfaatkan diberbagai sektor kehidupan dan aktifitas saat ini.
Seperti teknologi dalam transformasi digital memungkinkan otomatisasi proses bisnis, penggunaan kecerdasan buatan, dan pengolahan data yang cepat.
Hal ini meningkatkan efisiensi dan produktivitas di berbagai sektor, seperti manufaktur, layanan, dan administrasi, transformasi digital membuka peluang baru untuk inovasi dan kreativitas.
Ia mengulas bahwa kemajuan dalam teknologi seperti kecerdasan buatan, big data, augmented reality memungkinkan pengembangan produk dan layanan yang lebih cerdas serta inovatif.
Teknologi memungkinkan akses yang lebih mudah dan luas terhadap informasi dan pendidikan.
Dengan internet, tambahnya, seseorang dapat mengakses sumber daya pendidikan dan informasi dari seluruh dunia.
“Ini membuka peluang pembelajaran seumur hidup dan memperluas kesempatan pendidikan bagi masyarakat yang sebelumnya sulit dijangkau, transformasi digital membawa kemajuan besar dalam sektor kesehatan. Teknologi seperti telemedicine memungkinkan pelayanan kesehatan jarak jauh, pemantauan pasien yang lebih efisien, dan penggunaan data untuk diagnosis yang lebih akurat, dan banyak lagi hal lainnya,” pungkasnya. [CKZ]