WahanaNews-Nias | 30 orang peserta ikut dalam kegiatan "Sketch Herritage Jamming" yang digelar oleh Soga Kolektif di Desa Bawomataluo, Nias Selatan, Minggu (24/7/2022). Kegiatan ini dimulai dari pukul pukul 13.00 Wib sampai dengan 17.00 Wib, yang diikuti mulai dari pelajar Sekolah Dasar hingga Mahasiswa.
Pada kegiatan ini, anak-anak hingga mahasiswa memvisualkan jejak leluhur lewat sketsa berupa lukisan.
Baca Juga:
Festival Permainan Tradisional di Madina: Menghidupkan Warisan Leluhur
Salah satu anggota komunitas Soga Kolektif, Anis Ley, mengungkapkan kegiatan ini bertujuan agar anak-anak di Telukdalam punya kegiatan positif di akhir pekan dan mengasah kemampuannya dalam hal melukis atau menggambar melalui sketsa jejak para leluhur.
"Terlihat mereka sangat senang, tentu saja hari ini seru banget ya, karena banyak anak anak yang mau ikutan acaranya, dan kami teman teman Soga Kolektif bagiin mereka pensil dan kertas untuk menggambar dan menskets bareng dengan mereka," ujar Anis Ley, kepada Nias.WahanaNews.co, Minggu (24/7/2022) malam.
Ia berharap, melalui kegiatan ini anak anak Soga Kolektif semakin bertambah dan terus semangat.
Baca Juga:
Efek Psikologis Anak yang Dibesarkan Tanpa Sosok Ibu
Sementara itu, anggota Soga Kolektif lainnya, Fester Ndruru, menyampaikan terimakasih ada apresiasi terhadap anak-anak Desa Bawomataluo serta Pemerintah Desa yang telah mendukung kegiatan tersebut berjalan lancar.
"Kegiatan ini sangatlah baik penuh keceriaan karena partisipasi anak anak kampung Bawamataluo serta Pemerintahan Desa yang telah memberikan dukungan penuh sehingga berjalan lancar," ucapnya.
Sketsa, tak hanya menjadi produk seni tapi juga sejarah, lewat sketsa pula rekaman-rekaman sejarah bangsa tervisualkan dalam karya-karya para perupa.
Bahkan, bangsa lain ikut berkontribusi memberikan sumbangsih yang sangat membantu dalam pengumpulan artefak dan kepingan-kepingan kehebatan leluhur.
Setelah 76 tahun merdeka, kini sketsa tak lagi sekadar merekam peristiwa, tetapi juga menjadi suatu medium bervakansi ria para perupa, tidak harus berasal dari disiplin seni rupa atau arsitek sebab siapa pun bebas memvisualkan garis mereka. [CKZ]