Nias.WahanaNews.co, Gunungsitoli - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) saat ini sedang persiapan pembukaan penerimaan AKPOL, Bintara dan Tamtama tahun 2024.
Terkait hal ini, Kapolres Nias, AKBP Revi Nurvelani, menghimbau kepada seluruh masyarakat di wilayah hukumnya agar jangan percaya terhadap oknum masyarakat ataupun oknum anggota Polri yang menjanjikan bisa membantu meluluskan menjadi anggota Polri.
Baca Juga:
Polri Harus Tetap Independen, Wacana Pengalihan ke Kemendagri atau TNI Dinilai Bertentangan dengan Prinsip Demokrasi
"Masyarakat jangan percaya karena hal tersebut adalah terindikasi penipuan, dan sudah banyak yang menjadi korban," kata Kapolres Nias, AKBP Revi Nurvelani, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (30/3/2024).
Biasanya, lanjut Revi, para pelaku memanfaatkan keinginan orang tua yang ingin anaknya menjadi anggota POLRI.
"Modus operandi para pelaku biasanya mengatakan mempunyai orang dalam pada panitia penerimaan, atau mempunyai kenalan di Mabes Polri dengan pangkat mentereng. Itu semua hanya akal bulus mereka untuk meminta sejumlah uang," ujarnya.
Baca Juga:
Kapolri Pimpin Serah Terima Jabatan 6 Pejabat Tinggi Polri, Brigjen Alfred Papare Dilantik Jadi Kapolda Papua Tengah
Revi mengatakan, saat ini sistim rekrutmen calon anggota Polri sangat terbuka, transparan, serta objektif tanpa pungutan.
"Rekrutmen dipantau langsung oleh Asisten SDM Polri, dan diawasi Secara Internal maupun External," terangnya.
Perwira berpangkat melati dua di pundak ini menyarankan jika para orang tua menginginkan anaknya lulus menjadi anggota Polri (AKPOL, Bintara, Tamtama) maka harus melalui persiapan seperti bimbel psicology, bimbel akademik, latihan jasmani secara benar dan teratur.
"Artinya bahwa harus ada persiapan pribadi dari sipelamar," katanya.
Oleh karena itu, dia mengingatkan kepada para orang tua agar sebelum mendaftar menjadi anggota Polri alangkah lebih baik membicarakan terlebih dahulu kepada sang anak.
Menurutnya hal itu sangat penting, untuk mengetahui apakah sang anak benar-benar ingin menjadi anggota Polri atau hanya ikut-Ikutan, karena sangat berpengaruh terhadap psicology ketika telah menjadi anggota Polri.
"Sebab tugas menjadi anggota Polri tidak semudah atau seindah yang dibayangkan, tetapi ketika keinginan menjadi anggota Polri karena panggilan hati untuk mengabdi, maka seberat apapun tugas yang diemban akan menjadi sebuah kebanggaan dan motivasi," pungkas suami dari Ny. Rani Revi ini. [CKZ]