WahanaNews-Nias | Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menyebutkan kebanyakan asteroid tidak berbahaya kecuali beberapa jenis yang ukurannya cukup besar.
NASA menyebutkan Bumi dibombardir oleh lebih dari 100 ribu ton debu dan partikel seukuran pasir.
Baca Juga:
Lebih Horor Dibanding Ramalan Baba Vanga, Ini Prediksi NASA di Tahun 2024
"Itu batu angkasa yang sangat kecil, tak pernah sampai dekat trofosfer. Tapi sekitar sekali setahun, asteroid sebesar mobil menabrak atmosfer Bumi, menciptakan bola api dan terbakar sebelum menyentuh permukaan," jelas NASA.
Asteroid berukuran kurang dari 25 meter hampir pasti terbakar sebelum memasuki atmosfer sehingga potensi bahayanya kecil saja.
"Jika sebuah meteor ukurannya lebih besar dari 25 meter dan kurang dari 1 kilometer menabrak Bumi, baru mungkin akan menciptakan kerusakan lokal di area tubrukan," sebut NASA yang dikutip WahanaNews.co dari Hindustan Times.
Baca Juga:
NASA Tangkap Sinyal Laser Pada Jarak 16 Juta Km dari Bumi
Nah ini jenis asteroid yang termasuk paling berbahaya, yaitu yang ukurannya 1 sampai 2 kilometer. Potensi kerusakannya bisa berskala besar, walaupun tidak sampai merusak seluruh planet. Kira-kira besarnya seperti jembatan Golden Gate.
Untuk benar-benar menimbulkan kerusakan, asteroid harus seukuran sekitar 10 kilometer.
Asteroid yang memusnahkan dinosaurus pada puluhan juta tahun silam adalah sekitar 9,6 kilometer besarnya.
Beruntung untuk saat ini dan juga cukup jauh di masa depan, NASA memastikan dalam waktu yang cukup panjang tidak terpantau ada asteroid yang cukup besar dalam jalur menabrak Bumi dan membahayakan makhluk hidup.
"Kami melacak banyak asteroid, namun pada saat yang sama, tidak ada ancaman yang diketahui saat ini kepada Bumi. Tidak ada asteroid yang kami ketahui menghadirkan ancaman yang signifikan bagi Bumi ini," tegas Kelly Fast dari Planetary Defense Coordination Office NASA baru-baru ini. [rin/CKZ]