WahanaNews-Nias | Umat Katolik Paroki Kon Katedral St. Maria Bunda Para Bangsa Gunungsitoli rayakan Kamis Putih dengan dipimpin langsung Uskup Mgr. Fransiskus T. S. Sinaga, Pr, di Gereja Santa Maria Bunda Para Bangsa Gunungsitoli, Jalan Karet Nomor 33A, Kelurahan Ilir, Kota Gunungsitoli, Kamis 6/4/2023) malam.
Perayaan Kamis Putih ini dimulai dari pukul 19.00 Wib sampai dengan 21.00 Wib dengan penuh hikmat diikuti seluruh umat.
Baca Juga:
Bahas Masa Depan Gereja Katolik, Paus Fransiskus Buka Sinode Para Uskup Sedunia di Roma
Kamis Putih atau Kamis Suci (Holy Thursday) adalah hari Kamis sebelum Paskah, ini merupakan salah satu hari terpenting dalam kalender liturgi Gereja Katolik.
Perjamuan Kudus, Uskup membagikan komuni kepada umat. (Foto: dok. WahanaNews/YH)
Pada Hari Raya Pekan Suci ini, umat Kristen mempunyai tradisi memperingati perjamuan malam terakhir yang dipimpin oleh Yesus.
Baca Juga:
Hari Ini, 296 Anak Umat Katolik Paroki Santa Maria Gunungsitoli Terima Sakramen Krisma
Pada Ibada Kamis Suci ini diawali dengan pembacaan liturgi, yaitu bacaan I, Kel 12:1-8.11-14, bacaan II, 1Korintus 11:23-26 dan dilanjutkan dengan bacaan Injil dari surat Yohanes 13:1-15
Pada Misa malam itu, Uskup juga membasuh kaki umat sebanyak 12 orang, ini sebagai simbol ke-12 Rasul, sebagai peringatan Yesus yang membasuh kaki para murid-Nya dalam perjamuan malam terakhir pelayanan-Nya di dunia sebelum kematian-Nya.
Uskup Fransiskus Sinaga mengatakan bahwa perjamuan ini merupakan perjamuan malam terakhir, juga bersyukur atas ulang tahun Imamat, pendirian Imamat dan juga akan perlihatkan bagaimana kerendahan hati dan pelayanan Yesus.
"Semua kekuatan itu, semua dimensi itu mengalir dari perjamuan Tuhan dan dari perayaan Ekaristi yang kita sebut sekarang ini," kata Uskup Fransiskus Sinaga.
"Oleh karena itu, mari kita mulai perayaan ini, perayaan suci ini karena tubuh Kristus dan karena darah Kristus kita dipersatukan, kita diberi kekuatan untuk melaksanakan tugas-tugas kita sebagai orang-orang Katolik," imbuhnya.
Melalui homilinya, Uskup Fransiskus Sinaga mengajak setiap umat harus bangga bahwa Ekaristi itu dirayakan oleh lebih dari 1,3 miliyar orang di dunia.
"Kemanapun kita pergi, tata perayaan Ekaristi itu tetap sama dan satu, tidak ada yang berbeda",
"Ekaristi itu tetap satu dan sama dirayakan oleh Umat Katolik di seluruh dunia, hari raya Kamis Putih bagi kita adalah hari peringatan perjamuan Tuhan," sebutnya.
Lanjutnya memberitahukan, perjamuan Tuhan yang dialami saat ini dalam setiap perayaan ekaristi itu bermula dari perjamuan Paskah Bangsa Israel, dan dalam perayaan perjamuan paskah itu, tidak ada orang atau keluarga yang dikucilkan.
"Setiap orang besar atau kecil, tua atau muda, kaya atau miskin, sakit atau sehat, atau setiap keluarga banyak atau sedikit jumlah anggotanya semua terlibat penuh di dalam perayaan paskah," ujarnya.
Ia mengatakan, Satu hal yang menarik dalam perjamuan paskah bangsa Israel adalah solidaritas dan kepedulian serta kepekaan di antara mereka sama-sama merayakan perjamuan.
Diterangkannya, dalam perjamuan paskah itu, mereka semua berkumpul untuk saling membantu, saling memperhatikan, saling mengasihi, seperti yang dikatakan dalam bacaan pertama tadi bahwa perjamuan Tuhan benar-benar perjamuan kebersamaan.
"Tuhan Yesus hadir dan makan bersama dengan murid-muridNya menjalankan penderitaan dan wafatNya dikayu salib," ujarnya.
Yang istimewa, lanjut Uskup Fransiskus Sinaga, dalam perjamuan Tuhan itu adalah roti dan anggur sebagai lambang tubuh dan darah Kristus.
"Yesus memberikan diri-Nya sendiri kepada manusia sebagai makanan rohani yang memberikan kekuatan kepada kita," ujarnya.
Ia berharap semoga perayaan Ekaristi ini mengubah semuanya untuk berbagi kekuatan rohani kepada orang lain.
"Dukan kebencian, bukan kedengkian, bukan dendam, tetapi kita membagi kasih itu kepada orang lain, karena kasih itu mengalir dari dalam Ekaristi, kita diteguhkan, kita diberi kesabaran, kita diberi kesetiaan untuk memahami semuanya," harapnya.
"Di dalam ekaristi kita bersatu dan berdamai dengan Tuhan, ekaristi memberi kekuatan ilahi dalam hidup kita, sehingga kesulitan dan penderitaan akan hilang," katanya.
Mengakhiri perayaan misa Kamis Putih ini dengan perarakan dan penghormatan sakramen Mahakudus yang dipimpin langsung oleh Uskup. [CKZ]