WahanaNews-Nias | Nahdlatul Ulama (NU) bakal menggelar dua agenda berskala internasional, yakni Religion of Twenty (R20) dan Muktamar Internasional Fikih Peradaban, pada Bulan Oktober mendatang.
Merangkum wahananews.co, gelaran internasional tersebut dikabarkan akan dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pemimpin keagamaan dunia.
Baca Juga:
Akun X Pelesetkan Logo NU Jadi 'Ulama Nambang' Warga Surabaya Lapor Polisi
Hal demikian disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf dalam diskusinya bersama Perwakilan Rabithah ‘Alam Islami (Liga Muslim Dunia), Syeikh Syeikh Abdurachman Al Khayyat, di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, pada Kamis (23/6/22).
“Saya sampaikan kepada Syeikh Al Khayyat, kita ingin mengundang Sekjen Liga Muslim Dunia Syeikh Muhammad Al Issa untuk hadir dalam R20 yang akan kita gelar insyaallah pada Oktober mendatang, bersama-sama dengan kehadiran Paus Fransiskus, Raja Norodom Sihamoni, dan lainnya,” kata kiai yang akrab disapa Gus Yahya itu.
Secara langsung, Gus Yahya telah menyampaikan undangan untuk menghadiri R20 kepada Paus Fransiskus pada 8 Juni yang lalu.
Baca Juga:
MUI Larang Salam Lintas Agama, Ini Tanggapan PBNU
“Kemarin pada tanggal 8 Juni, saya sudah menemui beliau dan sudah menyampaikan undangan," terangnya.
Selain tokoh-tokoh di atas, PBNU juga akan mengundang Grand Syekh Al-Azhar Syeikh Ahmad Ath-Thayyeb, Uskup Agung Canterbury ke-105 Justin Portal Welby, pemimpin internasional agama Hindu, Buddha, dan beberapa pemimpin agama lainnya.
Mengenai kedua agenda besar NU, sebelumnya telah disampaikan Gus Yahya dalam Pembukaan Konferensi Besar (Konbes) PBNU di Jakarta, Jumat (20/5/2022) lalu.
Disebutkan, penyelenggaraan kegiatan internasional ini dalam rangka menyongsong satu abad NU pada tahun 2023. Agenda ini juga bagian dari program strategis NU yang terdiri atas sembilan klaster.
“Semua program ditujukan agar pada saat NU berusia 100 tahun, seluruh warganya (nahdliyin) memiliki wawasan yang jelas mengenai hal-hal yang akan dilakukan 100 tahun ke depan,” terang tokoh kelahiran Rembang, 15 Februari 1966 itu.
Gus Yahya juga mengatakan dalam empat bulan ini, ia bersama jajaran tanfidziyah berhasil membangun rancangan agenda dan pengabdian yang akan dijalankan dalam lima tahun ke depan.
"Dalam lima tahun ke depan, kami pengurus pusat dan daerah akan disibukkan menjalankan program-program itu; mencari solusi atas masalah-masalah kemanusiaan dan peradaban,” jelas dia.
Lebih lanjut, ia menambahkan, pemilihan nama R20 sudah disetujui pemerintah Indonesia karena nantinya akan dikaitkan dengan G20 Forum, yang akan dituanrumahi oleh Indonesia pada November mendatang.
“Sudah ada persetujuan dari pemerintah bahwa R20 akan menjadi salah satu side event atau kegiatan tambahan dari G20 Forum,” imbuh Gus Yahya. [jat/CKZ]