Nias.WahanaNews.co | Kepolisian Resor (Polres) Nias melaksanakan apel gelar pasukan pengamanan Pilkada tahun 2024 di tiga kabupaten satu kota yang ada di wilayah hukumnya dengan Sandi Operasi Mantap Praja Toba, Senin (19/8/2024).
Para Pimpinan Apel membacakan amanat Kapolres Nias, AKBP Revi Nurvelani, menyampaikan bahwa apel gelar pasukan ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesiapan aparatur pemerintah dan jajaran pengamanan baik dari unsur Polri, TNI, Satpol PP maupun perkuatan lainnya serta kelengkapan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas pengamanan pilkada.
Baca Juga:
Bawaslu Beber Alasan Video Prabowo Kampanyekan Luthfi-Yasin Tak Langgar Aturan
Adapun kekuatan personel yang dilibatkan dalam tugas pengamanan Pilkada Tahun 2024 sebanyak 3.117, merupakan gabungan personel pengamanan baik Polri, TNI, maupun instansi terkait lainnya yang akan melaksanakan kegiatan pengamanan pada 1.075 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar diseluruh Wilayah Hukum Polres Nias dengan jumlah pemilih sesuai Daftar Pemilih Sementara (DPS) ada 356.421 orang.
Apabila dicermati perkembangan situasi saat ini pada pelaksanaan Pilkada di wilayah lainnya, maka dihadapkan pada berbagai potensi kerawanan dengan adanya berbagai latar belakang baik dari segi aspirasi, politik, etnis, agama, marga atau kekerabatan dan kepentingan lainnya.
"Oleh karena itu, kami menghimbau dan mengajak untuk bersama-sama mencermati potensi kerawanan pada setiap tahapan Pilkada, terutama pada tahap inti yang diawali kegiatan kampanye mulai tanggal 25 September sampai dengan tanggal 23 Oktober 2024, masa tenang dan puncaknya kegiatan pemungutan suara pada Rabu 27 November 2024," kata Revi dalam amanatnya yang dibacakan masing-masing Pimpinan Apel.
Baca Juga:
Ketua Bawaslu: Seharusnya Pemilu dan Pilkada Dipisah Tak Digelar Dalam Satu Tahun
Kemudian, dilanjutkan penghitungan suara tingkat PPK sampai dengan tingkat KPUD pada 28 November sampai dengan 16 Desember 2024, hingga penetapan dan pengumuman hasil Pilkada tahun 2024.
Selama proses tahapan Pilkada, diprediksi akan muncul dan berkembang berbagai isu isu negatif yang bersifat provokatif, money politik dan sebagainya, termasuk gangguan keamanan terhadap logistik pilkada.
Oleh karena itu, Revi menyampaikan beberapa penekanan kepada seluruh petugas untuk nahami, menguasai dan mengerjakan dengan sungguh-sungguh sesuai prosedur apa yang menjadi tugasnya dalam pengamanan Pilkada 2024.