WahanaNews-Nias | Bumi ini memiliki lima samudra, yakni Atlantik, Pasifik, Hindia, Arktik, dan Samudra Selatan.
Tapi sebuah tim ilmuwan internasional menemukan bukti jumlah air yang cukup besar antara mantel atas dan bawah Bumi.
Baca Juga:
Penemuan Baru: Kemungkinan Kehidupan Alien di Kutub Utara Merkurius
Dilansir India Today, bukti yang ditemukan selama analisis berlian langka yang terbentuk 660 kilometer di bawah permukaan Bumi membenarkan teori bahwa air laut itu menyertai lempengan subduksi dan memasuki zona transisi.
Temuan baru mengungkapkan bahwa siklus air itu juga mencakup interior Bumi.
Studi tim peneliti Jerman-Italia-Amerika yang telah diterbitkan dalam jurnal Nature, menyatakan bahwa struktur internal dan dinamika Bumi telah dibentuk oleh batas 660 km antara zona transisi mantel dan mantel bawah.
Baca Juga:
Ilmuwan: Februari 2024 Tercatat Sebagai Bulan Terpanas
Bukti menunjukkan ada air di zona transisi (TZ), lapisan batas yang memisahkan mantel atas dan mantel bawah Bumi
Batasnya terletak pada kedalaman 410 hingga 660 kilometer, di mana ada tekanan besar hingga 23.000 bar hingga menyebabkan mineral olivin hijau zaitun mengubah struktur kristalnya.
Olivin membentuk sekitar 70 persen dari mantel atas bumi dan juga disebut peridot.