WahanaNews-Nias | Salah seorang warga dari keluarga korban kebakaran rumah tepatnya di samping SMA Negeri 3 Gunungsitoli, jalan Maena, Desa Sisobahili Tabaloho, Gunungsitoli, yang terjadi pada hari Sabtu (24/12) malam, mengungkapkan rasa kesal dan kecewa dengan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Gunungsitoli yang terlambat datang saat kejadian.
“Kejadiannya sekitar pukul 18.00 Wib, ada 30 menit baru datang, itu pun hanya satu unit mobil Damkar,” ungkap Feriaman Harefa alias ama Prince ditemui WahanaNews.co, di lokasi kebakaran, Minggu (16/12) malam.
Baca Juga:
Saat Ibadah, Gereja Pentakosta Lau Mil Dairi Terbakar
Setelah mobil Damkar tiba di lokasi, Feriaman Harefa alias ama Prince menuturkan petugas langsung menyemprotkan air ke arah api, namun tidak berlangsung lama air habis, selain itu selang (fire hose) yang digunakan juga mengalami kebocoran.
“Tiba-tiba airnya habis dan kami lihat selang bocor, bahkan pegangan pada tembakan air di selang itu lepas,” katanya.
Lanjut dia, setelah airnya habis, tidak lama berselang sekitar 15 menit kemudian baru datang satu unit lagi mobil Damkar.
Baca Juga:
Ruang Komputer dan 2 Kelas SMPN 1 Tigalingga Terbakar
“Yang kami sayangkan pada saat itu kenapa sebelumnya tidak dipersiapkan, sementara api sudah makin membesar dan menjalar,” ketusnya dengan nada kesal.
Yang anehnya, ketika dia mencoba mengarahkan petugas agar menyemprot di pusat api termasuk ke beberapa bagian lainnya agar api tidak menjalar tidak di respon. Ia menilai petugas terkesan tidak sigap dan terlatih.
“Maksud saya waktu itu agar api tidak menjalar, tapi mereka tidak merespon, sehingga api makin membesar dan menjalar",
“Baru setelah itu datang mobil Damkar lainnya dibantu mobil tangki dari BPBD dan juga Polres NIas,” ujarnya.
Menurutnya, peralatan Damkar yang digunakan pada saat itu tidak memenuhi standar, karena banyak selang yang mengalami kebocoran dan kepala selang untuk menembakkan air juga sering lepas.
“Akibatnya air terbuang begitu saja, tidak tepat sasaran,” katanya.
Atas kejadian ini, Feriaman Harefa alias ama Prince berharap kepada Pemerintah Kota Gunungsitoli untuk meng-upgrade peralatan Damkar dan juga personel yang ditempatkan benar-benar terlatih.
“Jujur saya merasa kesal, harapan kami Pemerintah Kota Gunungsitoli agar mempersiapkan peralatan dan personel yang memadai, sehingga kalau ada bencana seperti begini sudah siap dan sigap agar kejadian ini tidak terulang lagi,” harapnya.
Tambah dia memberitahukan atas kejadian tersebut terdapat 4 rumah yang mengalami kebakaran.
Ia membantah jika hanya 3 rumah yang terbakar seperti yang diungkapkan oleh Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Gunungsitoli, Krisman Daeli.
“Bukan tiga rumah, tapi empat rumah,” pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, 4 rumah korban rumah kebakaran tersebut adalah milik keluarga Olembata Harefa alias Ama Berni, Feriaman Harefa alias Ama Prince, Roselman Harefa alias Ama Gideon dan Terisman Harefa alias Ama Noel.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Gunungsitoli, Krisman Daeli mengungkapkan sebanyak 3 unit rumah yang terletak tepatnya di samping SMA Negeri 3 Gunungsitoli, jalan Maena, Desa Sisobahili Tabaloho, Gunungsitoli, hangus terbakar, Sabtu (24/12) malam.
"Ada 3 unit rumah yang terbakar," ungkap Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Gunungsitoli, Krisman Daeli, di lokasi kebakaran, Sabtu (24/12) malam.
Krisman Daeli mengatakan, informasi kebakaran ini diterima pihaknya sekira pukul 18.12 Wib, dan sekitar 5 sampai 15 menit kemudian Tim Damkar tiba di lokasi.
"Kita mengerahkan 3 unit mobil damkar dibantu mobil tanki dari BPBD Gunungsitoli dan Polres Nias," terangnya.
Ia menyampaikan bahwa tidak ada korban jiwa atas kejadian kebakaran ini, namun pihak belum bisa memperkirakan berapa kerugian materi.
"Kita belum bisa pastikan apa yang menjadi penyebab kebakaran," ujarnya.
Dari pantauan saat kejadian, Kapolres Nias, AKBP Luthfi, turun ke lokasi untuk memantau secara langsung kejadian kebakaran itu, tampak puluhan personel pemadam kebakaran dibantu aparat TNI-Polri berjibaku memadamkan api.
Sebagai Informasi, api baru bisa dipadamkan sekira pukul 20.40 Wib. Setelah api berhasil dipadamkan, personel Sat. Reskrim Polres Nias memasang police line, dan tidak ada korban jiwa atas kejadian ini. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui secara pasti berapa nilai kerugian materi dan penyebab kebakaran. [CKZ]