WahanaNews-Nias | Pakar media sosial menduga narasi ‘turunkan Jokowi’ berusaha memanfaatkan rencana demonstrasi mahasiswa pada 11 April besok.
Mahasiswa disarankan menggunakan tagar spesifik agar narasinya tak dibajak pihak-pihak yang ingin membelokkan tuntutan mahasiswa.
Baca Juga:
Belum Dites Secara Luas, Drone Emprit Sebut Sirekap Belum Siap Digunakan
Hal ini disampaikan analis media sosial Drone Emprit and Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, lewat akun Twitter pribadinya, dikutip Minggu (10/4/2022).
"Diduga tuntutan di atas adalah dari 'penunggang demo mahasiswa'," kata Ismail Fahmi.
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berencana menggelar demonstrasi ke Istana Kepresidenan di Jakarta.
Baca Juga:
Analis Wanti-wanti jika Terjadi Dua Putaran Pilpres 2024, Anies Kuda Hitam di TikTok
Mereka membawa tuntutan agar Presiden Jokowi bersikap tegas menolak penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan tiga periode, menunda UU IKN, menuntut penstabilan harga kebutuhan pokok, mengusut tuntas mafia minyak goreng, penyelesaian konflik agraria, dan mendesak Jokowi-Ma'ruf menuntaskan janji-janji kampanye. Tidak ada tuntutan agar Jokowi lengser.
Namun Ismail Fahmi dengan sistem Drone Emprit-nya mendeteksi ada tagar #TurunkanJokowi dan #GoodbyeJokowi yang sempat melambung di jagat Twitter. Dia menganalisis dalam kurun waktu sepekan terakhir. Ada 24 ribu percakapan di Twitter yang mengandung tagar-tagar itu mulai 4 April.
"Percakapan topik ini tampak jelas dibangun oleh hanya satu klaster. Sentimen negatif (merah) terhadap Jokowi diperlihatkan melalui ekspresi tagar yang digunakan. Top influencers @cybsquad_, @PecanduKretek, @Android_AK_47, @akunkelima212, dan @abu_waras," kata Fahmi.
Total terdapat setidaknya 24,7 ribu percakapan di Twitter yang mengandung keyword di atas.
Dimulai tanggal 4 April dengan tagar #turunkanjokowi, lalu naik pesat hingga 12k mention pada 7 April dg #GoodByeJokowi, lalu tren turun meski masih ribuan per hari. pic.twitter.com/rq3xTb5FNW
— Ismail Fahmi (@ismailfahmi) April 9, 2022
Narasi yang menyertai tagar turunkan Jokowi adalah narasi tunggu komando dan reformasi jilid II. Ada pula gambar manipulatif.
Poster BEM SI versi hoaks beredar. Gambar itu berisi logo BEM SI dan tanggal rencana demo 11 April 2022, namun diberi tulisan 'Turunkan Jokowi'. Akun @Android_AK_47 disebut Fahmi memposting gambar ini dan sempat mencapai 1.700 retweet meski akhirnya dihapus. Tagar turunkan Jokowi ini diduga digencarkan oleh bot (robot) alias bukan akun warganet yang murni semua.
"Normalnya, postingan yang natural didominasi oleh akun dengan score bot 0-1, dan score di atasnya sangat kecil volume post-nya. Namun di sini cukup tinggi postingan oleh akun dengan score > 1. Artinya, ada indikasi sebagian postingan tidak natural," tutur Fahmi.
Postingan 'turunkan Jokowi' memang biasa disertai meme, poster, dan video. Namun tuntutan mereka berbeda dari tuntutan mahasiswa. Narasi yang dibangun adalah narasi ketakutan.
"Emosi yang dibangun oleh klaster ini adalah 'fear' atau 'ketakutan' bahwa demo 11 April 2022 nanti akan mengerikan sehingga Jakarta harus ditutup," kata dia.
Fahmi menyarankan agar mahasiswa membedakan diri dengan mereka yang mengusung tagar turunkan Jokowi.
Mahasiswa disarankan menggunakan tagar spesifik #TolakTundaPemilu, #KajiLagiUUIKN, #StabilkanHarga, #UsutMafiaMinyakGoreng, #SelesaikanKonflikAgraria, dan #TuntaskanJanji. Soalnya, pihak penunggang biasanya emoh menggunakan tagar-tagar itu.
"Berhati-hatilah dengan narasi dukungan di media sosial, jangan sampai kemudian aksi mahasiswa dibajak untuk kepentingan lain," kata dia. [CKZ]