NIAS.WAHANANEWS.CO, Gunungsitoli - Warga Dusun II, Desa Tuhemberua Ulu, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, digegerkan penemuan sesosok mayat, Sabtu (19/7/2025) sekitar pukul 15.10 Wib.
Mayat berjenis kelamin pria itu diketahui berinisial SST (46), ditemukan dalam kondisi sudah membusuk tepat di belakang rumahnya.
Baca Juga:
Mayat Misterius di Terminal Sibolga: Identitas Terungkap, Misteri Kematian Masih Diselidiki
Kapolres Nias, AKBP Agung, melalui Kasat Samapta yang juga bertindak sebagai Perwira Pengawas, Iptu Elitonius Hulu, membenarkan adanya penemuan mayat yang sudah dalam kondisi membusuk.
"Ia benar, setelah kita memperoleh informasi, kita segera mengirimkan tim ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan dan olah tempat kejadian perkara (TKP), dokumentasi lokasi kejadian, pemasangan garis polisi (police line) dan interogasi awal terhadap para saksi," kata Eliyonius Hulu, Sabtu (19/7/2025) sore.
Ia mengatakan korban berprofesi sebagai petani dan merupakan warga setempat.
Baca Juga:
Bau Menyengat Ungkap Penemuan Mayat Tanpa Kepala di Pantai Talango Sumenep
"Korban dikenal hidup sebatang kara setelah kedua orang tuanya meninggal dunia sekitar dua puluh tahun yang lalu," ungkapnya.
Di lokasi kejadian petugas menemukan sejumlah barang yang diduga milik korban, antara lain satu buah karung goni yang biasa digunakan sebagai alat bantu panjat pohon kelapa (gendrai), sepasang sandal jepit, sebilah parang yang tergeletak dekat jenazah.
Dari hasil pengamatan di TKP, posisi mayat tidak jauh berada dari pohon kelapa.
"Jaraknya sekitar tiga meter, diduga korban terjatuh saat sedang memetik kelapa, mengingat ditemukan alat bantu panjat serta parang yang biasa digunakannya dan juga dikuatkan adanya informasi dari warga menyebut bahwa korban memiliki kebiasaan memanjat pohon kelapa, bahkan pada malam hari," ujarnya.
Berdasarkan keterangan salah seorang saksi inisial FT, penemuan mayat ini bermula saat saksi sedang berkumpul bersama keluarga di rumah warga setempat yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah korban sekitar pukul 11.00 Wib.
Saat itu, saksi FT mencium bau busuk yang menyengat dan karena penasaran ia mencari sumber bau tersebut.
Ketika FT sedang melakukan pencarian, ia bertemu dengan saksi lainnya inisial DT. Kemudian mereka bersama-sama menelusuri arah bau hingga ke rumah korban.
Setelah mendapati rumah korban dalam keadaan tertutup rapat, mereka menuju ke belakang rumah.
Sekitar 15 meter dari rumah, mereka menemukan sesosok mayat dalam posisi terlentang di tanah dengan kondisi membusuk.
Para saksi kemudian segera melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Desa dan keluarga korban.
Atas peristiwa ini, sambung Elitonius Hulu mengatakan bahwa pihak keluarga menyatakan tidak keberatan dan menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah.
"Pihak keluarga tidak keberatan dan memutuskan untuk menguburkan korban di halaman rumah pada hari ini juga," tambahnya. [CKZ]