WahanaNews-Nias | Tindakan segerombolan pria bergaya bak preman yang memukuli remaja pengendara sepeda motor di Jembatan Fofola Tuhemberua, Nias Utara, akhirnya berbuntut panjang. Pasalnya, para korban telah melaporkan kejadian pengeroyokan ini di Polres Nias.
Diketahui, 6 orang yang menjadi korban pengeroyokan ini adalah pelajar dan masih anak di bawah umur. 2 orang yang menjadi korban pengeroyokan itu telah berdamai secara kekeluargaan sementara 4 orang lainnya lebih memilih untuk melapor ke pihak kepolisian.
Baca Juga:
Viral Siswa SD di Karawang Belajar Renang di Lapangan, Dedi Mulyadi Sebut Guru Tidak Mengerti Esensi dan Arah Pendidikan
Kuasa hukum korban, Syukur Kasieli Hulu, saat di depan kantor Sat. Reskrim Polres Nias bersama dengan Tim dan keluarga korban. (Foto: dok. WahanaNews-Nias/CKZ)
Kuasa hukum korban, Syukur Kasieli Hulu, mengungkapkan jika korban telah secara resmi melaporkan pengeroyokan ini ke Polres Nias.
“Korban sudah melapor di Mapolres Nias pada hari Rabu (21/12) dini hari, sekira pukul 00.30 Wib. Korban yang melapor ada 4 orang dan terlapornya sampai dengan saat ini ada 5 orang,” kata Syukur Kasieli Hulu kepada Nias.WahanaNews.co, di depan kantor Sat. Reskrim Polres Nias saat mendampingi korban untuk diambil keterangan sebagai saksi, Jum’at (23/12) siang.
Baca Juga:
Viral! Video AI Trump Cium Kaki Elon Musk Hebohkan Kementerian AS
Syukur Kasieli Hulu menuturkan, kejadian pengeroyokan ini terjadi pada hari Sabtu (17/12) sekira pukul 15.00 Wib, bermula saat para korban sedang ada kegiatan natal di sekolah.
“Setelah selesai kegiatan natal, lalu mereka [korban] pergi ke pantai dan bertemu dengan para terlapor [pelaku] dan saling bertatapan mata,” ungkap Syukur Kasieli Hulu.
Namun, lanjut Syukur Kasieli hulu, setelah mereka [korban] pulang, tiba-tiba di jembatan Fofola Tuhemberua dicegat oleh para pelaku.
“Sampai di jembatan Fofola mereka dikejar dan kemudian para terlapor [pelaku] melakukan pengeroyokan kepada anak-anak ini,” bebernya.
Ia memberitahukan, dari 5 orang terlapor [pelaku], salah seorang diantaranya anak oknum anggota Polri.
“Dari informasi yang kita dapatkan, ada anak dari oknum Polisi yang ikut melakukan pengeroyokan inisial GM,” sebutnya.
Ia pun menjelaskan kedatangan pihaknya di Mapolres Nias pada hari ini untuk memenuhi panggilan terhadap korban yang dimintai keterangan sebagai saksi, adapun ke empat korban penyerokokan tersebut antara lain AF (14), TG (15), KP (14) dan AS (14), sementara terlapor inisial AL, KR, FS, SG, dan GM.
“Hari ini kita dimintai keterangan sebagai saksi, kita hadirkan anak [korban] ada 4 orang dan saksi juga sudah kita hadirkan untuk dimintai keterangan di Unit PPA Sat. Reskrim Polres Nias,” katanya.
Terpisah, Kapolres Nias, AKBP Luthfi, melalui Ps. Humas Polres Nias, Aiptu Yadsen F Hulu, membenarkan jika pihaknya telah menerima laporan tersebut dan saat ini sedang dilakukan penyelidikan.
“Saat ini laporannya sedang dalam proses pemeriksaan Unit PPA Sat Reskrim,” kata Yadsen.
Yadsen memberitahukan, korban dari pengeroyokan ini ada 6 orang, 2 orang di antaranya telah berdamai secara kekeluargaan.
“Namun korban yang 4 orang lagi belum melaksanakan perdamaian dengan para pelaku,” kata Yadsen.
Terkait adanya informasi yang menyebutkan jika 1 orang dari terlapor merupakan anak dari oknum anggota Polri, Yadsen F. Hulu, masih belum bisa memastikan karena masih dalam penyelidikan.
“Karena sedang dalam pemeriksaan di Unit PPA, masih belum bisa kami jawab, kita tunggu hasil pemeriksaan para korban, menyusul nanti akan kami berikan informasi lebih lanjut,” tandas Yadsen.
Diberitakan sebelumnya, segerombolan pria bergaya bak preman mencegat pengendara sepeda motor di Jembatan Fofola Tuhemberua, Nias Utara.
Tanpa basa-basi, gerombolan preman yang diperkirakan berjumlah kurang lebih 6 orang ini langsung memukuli lima orang remaja tersebut.
Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Kapolsek Tuhemberua, AKP Rusbeny, mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan lidik terkait video tersebut.
"Ia, kita sedang lidik, dan menurut informasi kedua belah pihak sudah berdamai sebagian, karena mereka masih ada hubungan keluarga, namun demikian kita tetap akan lidik untuk mengetahui motif kejadian tersebut dan lebih lanjut nanti kita informasikan, " ungkap Rusbeny, mantan Kasat Lantas Polres Nias ini ketika dihubungi Nias.WahanaNews.co, Selasa (20/12) siang. [CKZ]