NIAS.WAHANANEWS.CO, Nias Utara - Puluhan pelajar Sekolah Dasar Nomor
071027 Onozitoli Sawo, Kecamatan Sawo, Kabupaten Nias Utara, mengalami sakit perut hingga sesak nafas usai minum susu dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Peristiwa ini diunggah akun Facebook @Varianita Telaumbanua melalui video siaran langsung yang ditayangkan, Jum'at (31/10/2025).
Baca Juga:
BGN Tutup Sementara Dapur MBG di Nias Utara Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Susu
Dalam video berdurasi 2 menit 56 detik itu diperlihatkan puluhan siswa mengalami sakit perut dan menangis.
"Kenapa bisa begitu, apa yang mereka minum," kata Varianita Telaumbanua dalam video itu.
Varianita pun mempertanyakan kebersihan MBG itu. "Kenapa bisa begitu, kenapa tidak bersih," ujarnya.
Baca Juga:
Upaya Cegah Kekurangan Gizi, Polres Labuhanbatu Selatan Gelar Program Makan Bergizi Gratis
Ia pun kesal karena para siswa yang keracunan tidak segera dibawa berobat ke Rumah Sakit (RS).
"Mana pihak itu, kenapa tidak dibawa anak-anak kami ke rumah sakit, kenapa ini, karena susu, kenapa kalian minum tidak dicek dulu?" ujarnya.
Salah seorang siswa spontan menjawab kalau sudah mereka periksa sebelum dikonsumsi.
"Sudah kami cek mama, ada cacing di dalam," kata salah seorang anak.
Mendengar itu, Varianita pun kesal. Ia mendesak agar anak-anak yang keracunan mengkonsumsi MBG itu segera dibawa ke rumah sakit.
"Segera kalian bawa ke rumah sakit, mati anakku dengan MBG ini sama kalian," hardiknya.
Ia mengatakan, para siswa sesak napas. "Apa makanan MBG ini sama kalian, jangan kalian buat susah anak kami, apa makanan gratis ini sama kalian, kenapa ada cacing," ketusnya.
Diperlihatkan, dalam video itu sejumlah siswa sebagian diangkut ke mobil yang ada di dekat sekolah tersebut.
Dikonfirmasi kepada Kasek SD Nomor 071027 Onozitoli Sawo, Anueli Telaumbanua, membenarkan adanya kejadian puluhan siswa mengalami sakit perut dan sesak nafas usai mengkonsumsi MBG.
"Kejadiannya hari ini sekitar pukul 09.30 Wib. Kita tidak bisa pastikan (keracunan_red), tapi setelah konsumsi susu perut mereka sakit," katanya.
Ia menyebutkan yang menyalurkan MBG di sekolahnya SPPG Lasara Sawo bernaung di bawah Yayasan Sahabat Erya Sejati.
"Itu sebanyak 26 siswa yang mengalami sakit perut maupun sesak nafas setelah mengkonsumsi susu dari MBG," ungkapnya.
Usai kejadian, kata Anueli, ia langsung menghubungi pihak SPPG. Tidak lama kemudian didatangkan mobil untuk membawa para siswa ke Puskesmas Sawo.
"Sudah ada yang pulang dari Puskesmas Sawo, tapi ada dua orang yang dibawa ke RSUD M. Thomsen Nias karena sesak nafas," katanya.
Menanggapi adanya info dari siswa jika terdapat cacing pada makanan yang dikonsumsi, Anueli mengatakan belum bisa dipastikan. Ia mengaku pihaknya tidak pernah memeriksa sebelumnya makanan sebelum dibagikan kepada para siswa.
"Biasanya kalau ada makanan itu langsung dibagikan oleh petugas, kita tidak ada kewenangan memeriksa makanannya. Kalau ada anak-anak yang mengatakan ada cacing, itu belum kita tahu," ujarnya.
Anueli Telaumbanua berharap, program MBG ini tetap berkesinambungan. Karena menurutnya program ini baik untuk peserta didik.
Hanya saja, lanjut sambungnya, perlu ada kehati-hatian dengan memperhatikan kelayakan dan kebersihan sebelum dibagikan kepada siswa.
"MBG ini sudah kita terima sejak 19 Agustus 2025, dan setiap hari seluruh siswa yang berjumlah 162 orang dilayani," tambahnya.
Terpisah, ketika hal ini dapat konfirmasi kepada Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lasara Sawo, Yurisman Medianto Telaumbanua, melalui pesan singkat, masih belum memberikan tanggapan.
Dari penelusuran, susu yang dikonsumsi para siswa bermerek Susu Tango Kido dalam kemasan kotak. [CKZ]