WahanaNews-Nias | Sungguh keterlaluan tindakan yang dilakukan inisial JL, oknum Kepala Dusun (Kadus) 8, Desa Meafu, Kecamatan Lahewa Timur, Kabupaten Nias Utara.
Pasalnya, JL diduga tega menganiaya seorang nenek yang sudah memiliki 8 orang cucu, Rosiati Zega alias Ina Kana, 59, warga Lauru Sibohou, Desa Berua, Kecamatan Namohalu Esiwa, Kabupaten Nias Utara, pada hari Senin (5/9) sekira pukul 08.00 Wib.
Baca Juga:
Nenek 112 Tahun dengan 19 Cucu Siap Nikah untuk ke-8 Kalinya
Tidak sendirian, oknum Kadus inisial JL ini diduga menganiaya nenek alias Ina Kana bersama 4 orang lainnya yakni IL alias Ina Awa, AL als Ina Bepi, RH alias Ina Wandi, dan EH.
Diketahui, selain sudah memiliki 8 orang cucu, nenek Ina Kana ini juga merupakan janda beranak 5, suaminya meninggal dunia 13 tahun yang lalu, lebih tepatnya pada tahun 2009.
Sejak suaminya meninggal, nenek Ina Kana sehari-harinya menyadap karet untuk menghidupi keluarganya.
Baca Juga:
Pria Ludahi dan Pukul Wajah Nenek-nenek di Grobogan Gegara Persoalan Parkir
Rosiati Zega alias Ina Kana menuturkan awal kejadian penganiayaan yang dialaminya bermula saat ia hendak menjual durian hasil kebunnya kepada pengepul.
Pagi itu, sekira pukul 06.00 Wib, nenek Ina Kana sudah mulai mengantarkan durian miliknya dengan mengangkat dalam goni dari rumahnya ke pinggir jalan untuk dijual.
Saat sedang menunggu pengepul durian datang untuk membeli, tiba-tiba lewat Kadus inisial JL dengan mengendarai sepeda motor dan JL menghentikan sepeda motornya kemudian membentak nenek Ina Kana.
“Dia (JL) membentak saya ”Jangan kau menjual durian di sini!" tutur Rosiati Zega alias Ina Kana kepada Nias.WahanaNews.co, di Kantin Mapolres Nias, usai diambil keterangannya oleh Unit PPA Sat Reskrim, Senin (26/9) sore.
Karena merasa tidak berbuat salah, ia pun tidak menghiraukan sikap dan ucapan dari JL. Kesal tidak dihiraukan, akhirnya JL turun dari sepeda motornya dan menyerakkan durian milik nenek Ina Kana.
"Tiba-tiba dia (JL) menyerakkan dan menendang durian ku, dan kemudian saya kembali memungut durian itu, sambil bertanya ke dia kenapa melakukan itu,," tuturnya.
Bukan malah menghentikan aksinya, JL malah menendang nenek Ina Kana hingga tersungkur jatuh.
"Dia menendang saya persis di pinggang sebelah kanan hingga saya tersungkur di tanah," katanya.
Setelah tersungkur di tanah, nenek alias Ina Kana berusaha untuk berdiri kembali, tapi tiba-tiba datang orang lain ikut memukulinya.
"Tiba-tiba datang IL als Ina Awa menampar pipi saya sebelah kanan dan mencekik leher saya hingga lecek karena kukunya," bebernya.
Tak hanya sampai di situ, kemudian datang AL als Ina Bepi menjambak rambut nenek Ina Kana.
"AL als Ina Bepi membanting kepala saya di batang pohon karet, kemudian datang lagi RH alias Ina Wandi menampar pipi saya sebelah kiri dan kanan hingga saya mengalami luka di pelipis saya sebelah kanan," ujarnya.
Tidak berhenti sampai disitu, datang lagi inisial EH, Pr, memutar lengannya sebelah kanan hingga ia terbanting di tanah.
"Di saat saya sudah jatuh di tanah, saya langsung dipijak-pijak mereka, kemudian di situ ada SH als Ama Ganema dan berkata bunuh dia dan putar lehernya," ujarnya.
Beberapa orang lainnya yang sedang berada di situ, melihat dan mendengar itu berusaha untuk melerai, di antaranya Ina Mikhael dan Firman Lahagu.
"Namun mereka mencakar wajah Ina Mikhel dan mendorongnya hingga dia tercampak dan mukanya terkena cakaran kuku," tukasnya.
"Setelah itu mereka berangsur-angsur membubarkan diri dan pergi ke rumahnya masing-masing," imbuhnya.
Atas kejadian yang menimpa dirinya, Rosiati Zega alias Ina Kana pun menangis dan merasa sangat sedih.
"Saya sangat sedih karena mereka begitu tega berbuat seperti itu kepada saya, saya tidak tau kenapa mereka berbuat sekeji itu," ujarnya.
Setelah kejadian, ia pun langsung memberitahu hal tersebut kepada Kepala Dusun 4, Desa Berua, Kecamatan Namohalu Esiwa, Onius Lahagu als Ama Warta. Dan selanjutnya oleh Kadus membawanya menemui Kepala Desa Berua, Terimasyukur Gea als Ama Anjel untuk melaporkan kejadian tersebut.
"Kepala Desa menyarankan untuk melaporkan kejadia tersebut kepada pihak Kepolisian, dan di sana mereka membawa saya untuk berobat di Puskesmas Lotu," ujarnya.
Nenek Ina Kana mengaku telah melaporkan kejadian tersebut pada tanggal (6/9) yang lalu, dan kedatangannya ke Sat Reskrim Polres Nias untuk dimintai keterangan oleh penyidik.
"Saya memohon perlindungan kepada Bapak Kapolres Nias, karena mereka (terduga pelaku) masih berkeliaran dan itu membuat saya sangat ketakutan dan merasa terancam," ujarnya.
Terpisah, sewaktu hal ini dikonfirmasi kepada Kapolres Nias, AKBP Luthfi melalui Ps. Humas Polres Nias, Aiptu Yadsen F Hulu, membenarkan jika pihaknya telah menerima laporan Rosiati Zega alias Ina Kana.
"Laporan tersebut di atas telah diterima oleh Polres Nias dan sekarang ini sedang dalam Proses penyelidikan Unit PPA Sat Reskrim Polres Nias," kata Yadsen singkat. [CKZ]