WahanaNews-Nias | Sebanyak 1.000 motor berbahan bakar minyak (BBM) direncanakan bakal dikonversi ke listrik di tahun ini.
Rencana itu didorong untuk segera cepat terealisasi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Baca Juga:
Dukung Penggunaan Energi Ramah Lingkungan, PLN-KLHK Resmikan SPKLU dan Konvoi Motor Listrik
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Dadan Kusdiana mengatakan, kalau pihaknya sudah mendapat dukungan dana.
Dia menyebut dana itu dari Pertamina dan PLN.
"Tahun ini, kami menargetkan bisa melakukan konversi 1.000 unit. Kami sudah mendapatkan dukungan dari Pertamina dan PLN untuk sisi pendanaan," ujar Dadan, Jakarta, Selasa (8/2/2022), dikutip WahanaListrik.com.
Baca Juga:
Kuota Bantuan Semakin Menipis, Masyarakat Diminta Segera Membeli Motor Listrik
Sebelumnya, Kementerian ESDM berhasil konversi 100 unit sepeda motor yang tersebar di wilayah Jabodetabek.
100 sepeda motor itu telah dinyatakan lulus uji emisi dan layak jalan.
Bahkan sudah mendapatkan pelat nomor berwarna biru dari pihak kepolisian.
Dari program konversi itu ternyata memberikan manfaat berupa penghematan BBM sebanyak 1 liter per hari per unit atau total 34 kiloliter per tahun.
Kemudian, berkat konversi tersebut ada penurunan emisi karbon dioksida sebesar 0,72 ton per hari per unit atau total sebesar 24,4 ribu ton karbon dioksida per tahun.
Manfaat lainnya, penambahan konsumsi listrik sebanyak 2 kWh per hari per unit atau total sebesar 72 MWh per tahun dan efek berganda dari transaksi belanja komponen converter kit di dalam negeri.
Hal ini sekaligus bisa memberikan pelatihan ketrampilan baru bagi teknisi bengkel, siswa SMK, vokasi, dan bengkel UKM.
Kementerian ESDM lantas bersinergi dengan Kementerian Koperasi dan UKM melibatkan pelaku usaha kecil menengah untuk mendukung program konversi itu.
Bahkan UKM memiliki dua peran dalam transformasi kendaraan listrik di Indonesia itu.
Mereka akan jadi penyedia komponen untuk konversi serta penyedia jasa melalui bengkel atau workshop. [CKZ]