Di rumah keluarga mereka di Desa Simen, yang terletak di ketinggian 4.000 di atas permukaan laut dan diperlukan waktu lima hari berjalan kaki ke kota terdekat, Pasang, 25, ingin berbagi ikatan ini dengan adiknya karena kehidupan menjadi lebih mudah bagi mereka berdua.
"Saya ingin berbagi ikatan ini dengan adik karena kehidupan menjadi lebih mudah bagi kami berdua," kata Pasang.
Warga Upper Dolpa, secara tradisional merupakan bagian dari kelompok masyarakat yang membuka jalan antara Nepal dan Tibet. Saat ini, mereka masih mengikuti tradisi menggiring yak yang membawa garam dari Tibet dan beras dari dataran Terai. [CKZ]