WahanaNews-Gunungsitoli | Pemerintah Desa Fadoro Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kota Gunungsitoli, bersama 4 (empat) kelompok tani mulai menanam perdana cabe di areal persawahan Laehuwa seluas kurang lebih 1 hektar, Selasa (28/12/2021).
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka upaya perluasan dan pengembangan komoditi hortikultura, dengan jenis tanaman yaitu cabe rawit dan cabe merah.
Baca Juga:
Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat Bentuk Tim Akselerasi Ekonomi Kerakyatan
Diketahui, diatas lahan tersebut sebelumnya merupakan lahan tidur, namun oleh 4 kelompok tani yaitu kelompak tani Fanolo, Ruti, Faomasi dan kelompok tani Fowua bersama pemerintah Desa Fadoro Gunungsitoli Idanoi, memfungsikannya kembali dengan menanam cabe.
Salah seorang pengurus Kelompok Tani Fanolo, Amoli Gea, mengungkapkan program budidaya cabe tersebut merupakan bagian dari program desa yang telah dianggarkan dalam APBDes Desa Fadoro Ta. 2021.
"Ini merupakan hasil usulan dari para petani dimana selama ini di wilyah Desa Fadoro tidak ada yang fokus pada budidaya hortikultura pada hal kalau serius mengurusnya maka bisa mendatangkan pemasukan masyarakat yang memuaskan," ujar Amoli Gea, kepada wartawan di areal penanaman cabe, Kamis (30/12/2021).
Baca Juga:
Sebesar Rp2,8 Miliar Dana Dialokasikan untuk Pengembangan Budidaya Perikanan oleh Pemkab Tabalong
Ia berharap, semoga dengan program ini menjadi motivasi bagi para petani untuk bisa membuka lahan baru dan memanfaatkannya untuk tanaman hortikultura jenis cabe.
"Kami menyadari bahwa dalam masa pemeliharaan pasti membutuhkan biaya besar namun dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan komunikasi yang baik dengan para PPL maka bisa kami pastikan akan berhasil," katanya dengan penuh semangat.
Terpisah, Titian Imanfati Gea, Anggota DPRD Kota Gunungsitoli, yang turut hadir pada saat kegiatan menanam perdana cabe di lokasi tersebut, mengatakan komoditas akan menghasilkan panen yang baik, jika terjalin komunikasi dan kerjasama yang baik antara kelompok tani dengan PPL.