NIAS.WAHANANEWS.CO, Nias Barat -
Seorang anak yatim bernama Yehheskiel Waruwu berusia 14 tahun, dari Desa Fadoro, Kecamatan Mandrehe, dengan keberanian datang menemui Bupati Nias Barat, Eliyunus Waruwu, Senin (30/6/2025) sore.
Saat itu, di ruang kerjanya, Eliyunus Waruwu sedang rapat. Rapat yang dipimpin orang nomor satu di Nias Barat itupun sempat terhenti.
Baca Juga:
PLN IP UBP Labuhan Angin Berbagi Kebahagiaan dengan Anak Yatim
Yehheskiel diterima bak tamu istimewa. Dengan penuh kepolosan ia pun mengutarakan tujuannya ingin kembali sekolah.
Ceritanya, setahun setelah tamat SD Yehheskiel tidak lagi melanjutkan pendidikan karena keterbatasan biaya. Ayahnya yang menjadi tulang punggung keluarga sedang sakit stroke.
Untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan sehari-hari, Yehheskiel terpaksa harus bekerja serabutan sembari merawat ayahnya yang sedang sakit.
Baca Juga:
Agresi Israel Tewaskan 50 Ribu Orang, Puluhan Ribu Anak Gaza Kehilangan Keluarga
Di tengah kondisi itu, Yehheskiel tetap bermimpi dan bertekad bisa duduk di bangku SMP. Ia ingin belajar seperti anak-anak lainnya.
Kepada mantan Rektor Universitas Nias itu, dengan lugunya ia mengungkapkan jika saat ini sekolah terdekat dari rumahnya sudah menutup pendaftaran karena kuota penuh.
Sementara ia tidak bisa sekolah jauh karena tak ingin meninggalkan sang ayah. Ia pun meminta agar diberi kesempatan dan diterima mendaftar di sekolah yang terdekat dari rumahnya.
Mendengar itu, Eliyunus Waruwu pun tergugah. Sembari tersenyum ia mengatakan akan menyiapkan langkah-langkah agar Yehheskiel kembali sekolah tanpa meninggalkan tanggung jawabnya merawat sang ayah yang kini sedang sakit stroke.
"Ini bukan hanya tentang satu anak dan satu kursi sekolah. Ini tentang keberpihakan, tentang kemanusiaan, dan tentang komitmen membangun SDM Nias Barat. Kita akan menyiapkan langkah-langkah agar Yehheskiel kembali sekolah," kata Eliyunus Waruwu.
Dari Yehheskiel, kita belajar tentang keberanian, cinta kepada keluarga, dan semangat yang tidak pernah menyerah.
"Tuhan Yesus memberkatimu ananda Yehheskiel," kata Eliyunus Waruwu.
Pertemuan itu berlangsung singkat. Usai menyampaikan keluhannya, Yeheskiel pun pamit dan pulang ke rumah. [CKZ]