WahanaNews-Nias | Kisah pilu dialami Jefama Lase, 16, Pelajar, Warga Dusun 3, Desa Iraonolase, Kecamatan Gunungsitoli Alo'oa, Kota Gunungsitoli, harus hidup di sebuah gubuk kecil dan sempit bersama abang dan adiknya.
Mereka bertiga harus merasakan getirnya hidup di usia yang masih sangat belia sejak ayah tercinta telah meninggal dunia 5 tahun lalu.
Baca Juga:
Pasca Pendaftaran Pasangan Bacagub Jambi, Satgas Preemtif Polda Jambi Tingkatkan Koordinasi ke KPU
Gubuk sempit dan kecil yang saat ini mereka tempati adalah peninggalan almarhum ayah mereka.
Sementara Ibunya, sepeninggal ayahnya juga meninggalkan mereka bertiga karena menikah dengan pria lain. Di situ ada satu orang saudaranya yang ikut dengan ibunya.
Sejak itu, Jefama Lase bersama abang dan adiknya harus berjuang untuk hidup dengan bekerja sebagai kuli cetak Batu Bata di desanya, hanya Jefama Lase dan adiknya masih bersekolah, sedangkan abangnya sudah tidak lagi bersekolah.
Baca Juga:
Penghulu Balai Jaya Sambangi Warga Kurang Mampu dan Berikan Tali Asih
Kehidupan mereka tak ubahnya mirip seperti anak yatim piatu, tanpa ayah dan ibu di samping mereka saat ini.
Siang itu, Jum'at (18/11), Jefama Lase yang baru saja pulang dari sekolah merasa terkejut dengan kedatangan sejumlah Polisi berpakaian dinas lengkap.
Ternyata, Jefama Lase dikunjungi oleh Kapolsek Alo'oa Ipda Elitonius Hulu bersama dengan Bhabinkamtibmas dan personelnya.