WahanaNews-Nias | Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) menilai dukungan para mantan kapolri memberikan semangat baru bagi Polri untuk memulihkan kepercayaan publik.
"Para mantan kapolri yang datang ke Mabes Polri telah memberi semangat dan dukungan kepada Polri. Kehadiran mereka menjadi energi baru untuk jajaran Polri," kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Dr Edi Hasibuan, melansir WahanaNews.co, Jumat (28/10).
Baca Juga:
Putra Kelahiran Serui, Irjen Pol Alfred Papare Menjadi Kapolda Papua Tengah
Menurut Edi, kehadiran para mantan kapolri secara langsung seperti ini tentu sangat diharapkan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
"Kita ketahui pada tahun pertama kepemimpinan Listyo Sigit, kepercayaan masyarakat terhadap Polri sangat tinggi yakni berada di atas 84 persen," katanya.
Namun, kata dia, munculnya kasus Ferdy Sambo membuat tingkat kepercayaan terhadap Polri menurun drastis.
Baca Juga:
Komjen Ahmad Dofiri Resmi Jabat Wakapolri
Menurut akademisi dari Universitas Bhayangkara Jakarta ini, perilaku beberapa oknum Polri yang menyimpang juga menuai kritikan, termasuk kasus Irjen Pol Teddy Minahasa terkait narkoba dan tragedi Kanjuruhan.
Dia mengatakan masukan dari para mantan kapolri yang memiliki pengalaman dan tantangan berbeda-beda saat menjabat pada masanya sangat penting bagi Polri.
Kapolri juga sudah sangat tegas memberikan sanksi berat termasuk terhadap jenderal yang menyimpang, katanya.
"Kami menilai kepercayaan masyarakat terhadap Polri secara berlahan akan terus naik dan trennya semakin baik," ujarnya.
Sebelumnya, tujuh mantan kapolri bertemu dengan Kapolri di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis untuk menyampaikan dukungan moral untuk Kapolri dalam membenahi kepolisian.
Ketujuh mantan kapolri itu adalah Da'i Bachtiar, Timur Pradopo, Bambang Hendarso Danuri, Roesmanhadi, Chairuddin Ismail, Badroodin Haiti dan Soetanto.
Usai pertemuan, Da'i Bachtiar kepada wartawan mengatakan para jenderal senior memberikan berbagai masukan kepada kapolri dan para pejabat utama Polri mengenai cara mengembalikan kepercayaan publik yang menurun akibat beberapa peristiwa melibatkan anggota Polri akhir-akhir ini, demikian dilansir dari ANTARA, Jumat (28/10/2022). [JP/CKZ]