WahanaNews-Gunungsitoli | Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Rumah Belajar Anak Ceria (RBAC) Cabang Gunungsitoli melaksanakan Aksi Sosial Berbagi Keceriaan (AKSOGIRA) berupa beberapa kebutuhan pokok kepada peserta didik dan sebagian Relawan Pengajar (Volunteer) PKBM RBAC Gusit yang terkena dan terdampak banjir di Kampung Cinta Damai, Belakang Pasar Beringin, Kelurahan Pasar, Kota Gunungsitoli, Jum'at (24/12/2021).
Dalam keterangannya, Ketua Cabang PKBM RBAC Gusit, Herman S. Zai, mengatakan bahwa kegiatan aksi sosial ini merupakan aksi peduli kepada anak-anak didik dan relawan pengajar yang mengalami musibah.
Baca Juga:
Yayasan Pendidikan An Naas Kota Binjai Berbagi Kasih
"Sebagai sesama manusia, tentu harus saling melengkapi dan gotong royong. Oleh karena itu, PKBM RBAC Gusit turut berbagi dan merasakan kesedihan korban banjir ini. Apalagi PKBM RBAC Gusit berlokasi di Kampung Cinta Damai." ujar Herman
Lebih lanjut Herman memaparkan bahwa PKBM RBAC Gusit yang terkena banjir ini ada sekira 60 lebih peserta didik dan 4 orang Relawan Pengajar.
"Ada 60 lebih peserta didik dan 4 orang relawan pengajar RBAC Gusit yang terkena dan terdampak banjir ini. Tentu menjadi perhatian bersama, bahwa anak-anak ini juga harus diberikan bantuan, karena di kondisi banjir seperti ini, kebutuhan pangan sangatlah dibutuhkan." kata Herman.
Baca Juga:
Kapolres Padangsidimpuan Berbagi Kasih: Aksi Sosial Door to Door
Pada kesempatan yang sama, Penasehat RBAC Gunungsitoli, Satilia Lase, mengharapkan perhatian serius dan kepedulian pihak Pemko untuk turut meringankan beban korban banjir ini.
"Saya sangat harapkan dengan sangat, semoga ada perhatian khusus dari Pemko. Apalagi begitu banyak anak-anak, tentu harus diperhatikan, baik itu kebutuhan sehari-harinya juga perlengkapan sekolah seperti buku, baju dan sebagainya," harap Satilia
Senada, Pembina PKBM RBAC Gusit, Budiyarman Lahagu, mengharapkan adanya pengaturan atau normalisasi air Sungai Nou dan pembangunan dam atau bendungan air sungai dari pemerintah setempat agar permukiman warga bebas banjir.
"Saya mengharapkan ke pemerintah setempat, agar ada normalisasi air sungai dan pembangunan dam di tepi sungai agar warga tidak merasakan hal yang sama di kemudian hari yaitu banjir lagi," imbuh Budiyarman.
Pada kesempatan itu, turut hadir Ketua Cabang, Pembina, Penasehat, Relawan Pengajar dan semua peserta didik ditemani orangtuanya masing-masing.
Sebagai informasi, banjir yang terjadi pada hari Jum'at (17/12/2021) sekira pukul 13.00 wib, disertai hujan deras dan angin kencang, sehingga air Sungai Nou meluap yang mengakibatkan merembes ke rumah-rumah warga, dan beberapa harta benda berharga, ternak, bahkan ada rumah yang roboh dan masih banyak lagi yang ikut hanyut bersama derasnya banjir. [CKZ]