Wahananews-Nias | Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia melaksanakan pegelaran seni budaya bekerjasama dengan Universitas Nias (UNIAS), di Kampus FKIP UNIAS, jalan Yos Sudarso No. 118/E-S, Ombolata Ulu, Gunungsitoli, Rabu (8/3/2023).
Ketua Panitia, Dr. Yaredi Waruwu, S. S., M. S. dalam laporannya menyampaikan tujuan pelaksanaan pagelaran seni budaya ini untuk menyerap aspirasi, berbagai pandangan, masukan dan gagasan masyarakat tentang metode atau kegiatan yang telah dilakukan oleh MPR RI guna menguatkan kelembagaan melalui pagelaran seni budaya Nias.
Baca Juga:
Habiskan Rp2 Triliun, Istana Garuda IKN Jadi Mahakarya Seni Pertama di Dunia
Anggota Banggar MPR RI Fraksi PDIP Komisi XI, yang juga merupakan Ketua Umum Yaperti Nias, Marinus Gea, S.E., M. AK., saat menyampaikan arahan dan bimbingan. (Foto: dok. WahanaNews)
Tidak hanya itu, juga untuk membangun networking antara UNIAS dan MPR RI pada berbagai perspektif pendidikan, sosial, budaya, ekonomi dan politik.
Selanjutnya, Pj. Rektor UNIAS, Eliyunus Waruwu, S.Pt., M. Si., dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Anggota Banggar MPR RI Fraksi PDIP Komisi XI, yang juga merupakan Ketua Umum Yaperti Nias, Marinus Gea, S.E., M. AK., yang telah mengfokuskan program ini di UNIAS.
Baca Juga:
Kepala Dinas Pendidikan Hadiri Pagelaran Seni dan Panen Karya SMP Negeri 1 Simanindo
Salah satu atraksi tari Tuwu dari Sanggar SMAN 1 Gunungsitoli. (Foto: dok. WahanaNews)
“Harapan kami, agar kegiatan seperti ini akan terus dilakukan di UNIAS,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretariat Badan Sosialisasi MPR RI, Andri Kurniawan Wahyudi, SE, saat menyampaikan sambutannya mengatakan perlunya perluasan makna sosialisasi 4 Pilar MPR RI dengan berbagai metode salah satunya melalui pagelaran seni budaya.
Menurutnya, pendidikan penguatan 4 Pilar MPR RI untuk generasi muda penting dilakukan agar nilai-nilai yang terdapat dalam 4 Pilar MPR RI (Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika) dapat tersampaikan.
“Sehingga para generasi muda Indonesia dapat menjadi agent of change yang mendorong perbaikan kehidupan berbangsa dan bernegara kepada masyarakat lainnya,” ujar Andri.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Banggar MPR RI Fraksi PDIP Komisi XI, yang juga merupakan Ketua Umum Yaperti Nias, Marinus Gea, S.E., M. AK., dalam arahan dan bimbingannya menyampaikan bahwa program pagelaran seni budaya ini adalah salah satu bentuk pendidikan 4 pilar yang diterjemahkan dari 4 pilar kebangsaan.
Bahwa seni budaya itu adalah aset negara yang mampu mempersatukan seluruh kehidupan masyarakat yang berbeda-beda.
Ia mengatakan salah satu Tri Sakti Bung Karno adalah berkepribadian dalam kebudayaan.
“Tri Sakti Bung Karno ini adalah kepribadian sebagai bangsa Indonesia dalam budaya harus terus kita gelar dan ditanamkan kepada generasi-generasi muda bahwa budaya bukan hanya sekedar menampilkan tradisi masing-masing daerah, tetapi budaya adalah kekayaan bangsa yang harus dijaga secara terus menerus,” ujarnya.
Ia mengingatkan, masih banyak sekali budaya Nias yang masih belum mendapatkan bahkan belum terdata sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia.
Hal ini terjadi karena belum memberikan dan mendaftarkan dalam mendapatkan perlindungan-perlindungan hukum.
Marinus Gea mengajak dan menghimbau kepada para penggiat kebudayaan di Nias agar segera didaftarkan.
“Jangan sampai orang lain mengklaim, baru nanti kita baru teriak-teriak mengatakan itu budaya Nias, tetapi secara hukum bukan lagi ditangan kita,” imbuhnya.
Ia pun memberikan contoh budaya Indonesia yang pernah diklaim oleh bangsa lain, sebut saja Budaya Reok Ponorogo sempat diklaim oleh Malaysia. Lalu kemudian Indonesia mempertahankan bahwa Reok Ponorogo adalah milik Indonesia.
“Apakah budaya Nias juga nanti bisa saja diklaim oleh bangsa-bangsa lain?, mungkin saja saja bisa terjadi,” ujarnya.
Oleh karena itu, mulai dari sekarang dalam jiwa generasi muda harus diperlihatkan dan ditanamkan supaya memahami apa yang menjadi kekayaan budaya Nias sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia.
“Jadi pagelaran seni budaya ini sangat bermanfaat, dalam rangka pendidikan penguatan empat pilar kebangsaan adalah melestraikan budaya-budaya Indonesia melalui kegiatan-kegiatan pagelaran seni budaya,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Dekan FKIP UNIAS, Adieli Laoli, M.Pd., saat menyampaikan kata penutup mengucapkan terimakasih kepada MPR RI yang telah memilih UNIAS dalam melaksanakan pagelaran seni budaya dalam rangka pendidikan penguatan.
“Sekali lagi kami dari UNIAS menyampaikan terimakasih kepada MPR RI,” ucap Adieli.
Dari pantauan, kegiatan pagelaran seni budaya ini dimulai pukul 13.00 Wib sampai dengan pukul 17.00 Wib.
Pada kegiatan ini sejumlah atraksi seni dan budaya dipentaskan mulai dari Tari perang (Sanggar Ladari), Tari Moyo (Sanggar Niolarasa) , Tari Maola dan Folaya, Tari Tuwu (Sanggar SMAN 1 Gunungsitoli), Tari Ya’ahowu (Sanggar Aramba).
Kemudian Tari Menampi Beras (Sanggar SMAN 3 Gunungsitoli), Famadogo Omo (Sanggar Sinari) dan juga penampilan dari grup band Sondrara.
Sebagai pembawa acara pagelaran seni budaya ini Mahasiswa FE UNIAS, Nikmah Teulhidayah Telaumbaua, turut hadir Ketua Pembina Yaperti Nias sekaligus Bupati Nias, Ya’atulo Gulo Ya'atulo Gulo, S.E., S.H., M.Si, bersama seluruh civitas Akademika UNIAS. [CKZ]