NIAS.WAHANANEWS.CO, Gunungsitoli, - Adanya pemberitaan di sejumlah media yang menarasikan beras yang diedarkan kepada masyarakat melalui Cabang Bulog Gunungsitoli tak sesuai dengan takaran direspon Kepala Cabang Bulog Gunungsitoli, M Khoiruddin.
Ia menegaskan bahwa beras yang keluar dari gudang Bulog telah sesuai dengan timbangan yang sudah terkalibrasi dan setiap tahunnya kita bisa pastikan tepat sasaran, kualitas dan kuantitas tetap terjaga.
Baca Juga:
Ferum Bulog Akan Segera Salurkan Beras Bantuan Pangan Kepada 32.353 KPM di Tapteng
"Tanggung jawab Bulog hanya sampai pintu gudang, tetapi jika sudah keluar dari pintu gudang itu bukan lagi tanggung jawab kami," kata Khoiruddin, Jumat (18/7/2025) siang.
Bantuan Pangan Beras Mulai Disalurkan
Ia mengatakan bantuan pangan beras di 4 kabupaten dan 1 kota di Kepulauan Nias mulai disalurkan oleh Bulog. Bantuan pangan ini merupakan paket stimulus dari pemerintah untuk meningkatkan daya beli dan stabilitas ekonomi masyarakat.
Baca Juga:
Pemkab Tapteng Gelar Rapat Pengendalian Inflasi, Bulog Sibolga Akan Salurkan Bantuan Pangan
"Bantuan pangan yang disalurkan pada hari ini untuk alokasi Juni - Juli hingga ditargetkan penyelesaiannya per 31 Juli 2025," jelasnya.
Bantuan pangan beras yang sedang didistribusikan di Kota Gunungsitoli, Kabupaten Utara, Nias Barat, Nias Selatan, dan Nias sekitar 78.754, dengan setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menerima 10 kg per bulan.
"Karena bantuan ini untuk alokasi bulan Juni - Juli 2025, maka masing-masing KPM menerima 20 kg," sebutnya.
Adapun KPM yang menerima bantuan pangan beras berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional dari Kemensos. Kota Gunungsitoli sebanyak 12.823, Nias Barat 10.798, Nias Utara 15.731, Nias Selatan 25.280, dan Nias 14.161.
Sedangkan penyaluran beras jenis Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) yang dijadwalkan berdasarkan keputusan Badan Pangan Nasional (Bapanas) 5 Juli 2025 urung terlaksana karena persyaratan yang sangat ketat.
"Baru keluar edarannya 5 Juli 2025 dimulai lagi penyalurannya. Lalu, kenapa kita tidak nyalur karena ternyata Bapanas menetapkan persyaratan yang begitu ketat," terang Khoiruddin.
Saat ini, stok beras Bulog baik bantuan pangan maupun SPHP sebanyak 2.250 ton, aman untuk persediaan selama 3 bulan ke depan.
Dengan demikian, Bulog siap menyalurkan bantuan pangan beras kepada masyarakat Kepulauan Nias dan memastikan ketersediaan pangan yang stabil di wilayah tersebut.
Untuk bantuan pangan ini Khoiruddin berharap dapat menurunkan harga beras dan meningkatkan stabilitas ekonomi serta stabilitas harga.
"Terkait SPHP, kami mengharapkan kepada para pengecer agar mengikuti aturan dari Bulog yaitu menjual sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi)," ucapnya.
Ia menambahkan, bahwa pihaknya juga telah melakukan kerja sama dengan Satgas Pangan Polres Nias untuk menindak hal-hal yang melanggar aturan. [CKZ]