WahanaNews-Nias | Kegiatan Rekoleksi untuk Anak-anak Komuni yang dilaksanakan oleh Paroki Kon-Katedral Santa Maria Bunda Para Bangsa Gunungsitoli ditutup dengan kebaktian singkat yang dipimpin oleh Pastor Andro Gurning, Pr, Minggu (12/6/2022) sore, pukul 16.00 Wib.
Diketahui kegiatan ini telah dimulai sejak pagi pukul 08.00 Wib, bertempat di Taman Doa, Desa Fodo, Gunungsitoli Selatan.
Baca Juga:
Makna Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia: Belajar Hidup Bersaudara dengan Damai
Sebelumnya, melalui khotbahnya, Pastor Andro Gurning, Pr, menegaskan bahwa poin yang paling tinggi di dalam gereja Katolik yaitu Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus.
"Ia ada di dalam diri kita dan Ia selalu menuntun kita ke jalan yang benar," ujar Pastor Andro Gurning, Pr.
Kegiatan Rekoleksi untuk anak-anak calon Komuni pertama berlangsung meriah diisi dengan berbagai hiburan dan permainan. (Foto: dok. WahanaNews-Nias/YH)
Baca Juga:
Paus Fransiskus Izinkan Pasangan Gay-Lesbian Diberkati Gereja
Pada kesempatan itu, ia juga mengucapkan terimakasih kepada para pendamping dan pembimbing Rekoleksi.
Ia berharap, semoga anak-anak ini semakin dalam mendekati Tuhan, menjadi garam dan cahaya di hari-hari yang akan datang, sehingga orangtua dapat bahagia melihat prestasi kebaikan dari anak-anak mereka.
Pastor Andro Gurning juga mengingatkan jika pada hari ini gereja memperingati dan merayakan sebagai hari raya Tri Tunggal Maha Kudus, Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
Kegiatan Rekoleksi untuk anak-anak calon Komuni pertama berlangsung meriah diisi dengan doa dan nyanyi. (Foto: dok. WahanaNews-Nias/YH)
"Pada saatnya nanti kepada kita akan diberikan tubuh dan darah Tuhan sebagai tanda bahwa anda sudah mengenal dan memahami siapa Tuhan Yesus itu, Dia adalah utusan Bapa. Bapa dan Putra mengutus Roh Kudus yang ada di dalam hati kita. Ingat! bahwa di dalam hatimu ada Roh Kudus sejak engkau dibaptis," ujarnya kepada anak-anak Calon Komuni.
Di tempat yang sama, Frater Antonius Sipahutar, CMM dalam kata sambutannya mengungkapkan bahwa ada satu kesan bagi dirinya mengenai gereja Katolik.
Menurutnya, kesan tersebut adalah suatu kesan yang luar biasa karena ternyata Tuhan senantiasa menganugerahkan anak-anak bagi gereja katolik.
"Tuhan menganugerahkan manusia-manusia yang dipersatukan dengan Yesus Kristus, dan hari ini terbukti ada seratus enam puluh lima anak yang akan bersatu dengan Kristus yaitu menerima Tubuh dan Darah Kristus Minggu depan," katanya dengan senyum bahagia.
Ia berharap, ke depan akan semakin banyak orang yang ikut bergabung untuk memuliakan Kristus dan mewartakan Kristus lewat kehidupan kita sehari-hari.
"Harapan kita akan semakin banyak yang ikut bergabung, baik anak-anak maupun dewasa yang untuk memuliakan Kristus dan mewartakan Kristus lewat kehidupan kita sehari-hari, baik lewat kisah-kisah nyata di dunia nyata maupun lewat dunia maya," pintanya.
Frater Antonius Sipahutar, CMM mengingatkan tema Rekoleksi kali ini adalah “bermisi bersama Yesus di era digital” menjadi pesan bagi semua para pendamping dan terutama kepada orang tua.
Ia mengatakan, digital adalah sesuatu hal yang luar biasa yang bisa membantu setiap pekerjaan, mempermudah dan mempercepat segala sesuatu, tetapi orang tua juga hendak waspada bahwa digital bisa menghancurkan masa depan anak-anak kita kalau tidak diawasi dalam menggunakan digital, apa lagi digital itu berkoneksi langsung dengan internet.
"Ini menjadi pesan untuk kita semua sekaligus untuk orang tua kami terkasih, mari kita menjaga anak-anak kita ini mumpung mereka masih suci dan murni, masih belum terkontaminasi dengan internet," himbaunya.
Selanjutnya, mewakili unsur panitia, Ama Pratama Waruwu, lewat kata penutup menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pastor, Bruder, Frater, Suster dan pendamping atas terselenggaranya berbagai rangkaian kegiatan Rekoleksi.
Tak lupa, Ama Pratama Waruwu, juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh orangtua Calon Komuni Pertama (Cakomper) yang telah nenunjukkan kerjasama yang baik, berpartisipasi, memberi waktu, tenaga dan pemikiran bahkan materi untuk menyumbang kegiatan tersebut hingga dapat terlaksana dengan baik.
"Semua itu tak ada balasan dari kami sebagai panitia semoga Tuhan lah yang akan membalaskannya kepada bapak dan ibu sekalian," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Paroki Kon-Katedral Santa Maria Bunda Para Bangsa Gunungsitoli mengadakan kegiatan rekoleksi (Khalawat atau pengasingan diri untuk menenangkan pikiran) kepada anak-anak calon penerima komuni (Perjamuan Kudus untuk menerima Tubuh dan Darah Kristus) pertama, di Taman Doa Bunda Maria, Desa Fodo Gunungsitoli Selatan, Minggu (12/6/2022) pagi.
Ketua Panitia, Mario Otomosi Zebua, menjelaskan bahwa kegiatan Rekoleksi ini adalah salah satu kegiatan dari rangkaian kegiatan pembelajaran iman kepada para calon komuni pertama, dengan mengangkat Tema "Komuni pertama bermisi bersama Yesus di era digital". Dan puncak puncak kegiatannya adalah misa penerimaan komuni pertama pada 19 Juni 2022 mendatang.
"Para calon komuni pertama, diajak untuk mengenali cinta atau pemberian diri Yesus dalam pengamalan hidupnya sehari hari melalui orang tua, teman, serta orang-orang sekitar, serta membangun kebanggaan diri sebagai anak-anak Allah," ujar Mario Zebua.
Terpantau, kegiatan Rekoleksi ini berjalan dengan penuh keceriaan dan kegembiraan, anak-anak calon Komuni terhibur dalam mengikuti setiap tahapan, mulai dari awal pembukaan, perkenalan, animasi yang diisi dengan permainan dan menyanyi, Ibadah hingga penutupan. [CKZ]