Nias.WahanaNews.co, Gunungsitoli - Kasus penganiayaan salah sorang Siswa SMUN 1 Gunungsitoli akhirnya diproses Kepolisian Resor (Polres) Nias. Diketahui korban dipukuli oleh teman-temannya di ruang kelas.
"Sabtu ini dipanggil (terlapor) untuk interogasi," kata Kasi Humas Polres Nias, Iptu Osiduhugo Daeli, kepada Nias.WahanaNews.co, Kamis (16/5/2024) siang.
Baca Juga:
Pelaku Perundungan Bocah Tasik Dikembalikan ke Orang Tua
Sekedar informasi, aksi perundungan itu terjadi pada Kamis (28/3/2024) sekira pukul 11.45 Wib.
Orang tua korban, Emanuel Zebua, mengatakan setelah beberapa minggu kejadiannya, pihak sekolah sepertinya tidak mau tahu.
"Itu sempat berjarak 2 minggu, tidak ada kabar dan penjelasan dari pihak sekolah tentang apa yang terjadi kepada anakku," kesalnya.
Baca Juga:
Kasus Anak Setubuhi Kucing, P2TP2A: Bukan 100 Persen Bullying
Dan pada (16/4/2024), ia menemui Kepala Sekolah untuk meminta tanggungjawab dari para pelaku.
"Sorenya saya dihubungi Wali Kelas untuk difasilitasi ketemu dengan orang tua pelaku, dan besoknya kami ketemu di ruang BK",
"Namun, penyelesaian masalah itu tidak menghasilkan kesepakatan," katanya.
Lanjut dia mengatakan, hingga pada (3/5/2024), video penganiayaan itu diterimanya.
"Saya sangat kaget melihat video itu, dan tidak terima atas perlakuan yang diterima anakku, diduga pelaku ada 7 orang, jadi saya laporkan hal ini ke Polres Nias pada (6/4/2024) untuk diproses secara hukum," ujarnya.
Karena penganiayaan itu, sambung dia, anaknya mengalami luka lebam hingga patah tulang.
Akibatnya korban tidak bisa bersekolah dan beraktifitas seperti biasa.
"Dia (korban) mengalami luka lebam di tubuh bagian dada dan punggung, leher, sakit di bagian bahu sebelah kanan serta patah tulang," tandas dosen Universitas Nias itu.
Tanggapan Kasek SMUN 1 Gunungsitoli
Terpisah, ketika hal ini dikonfirmasi kepada Kepala Sekolah SMUN 1 Gunungsitoli, Binaria Waruwu, menyesali adanya peristiwa itu.
"Kami dari pihak sekolah sangat menyesali tingkah laku anak-anak ini, tugas kami untuk terus mendidik mereka meskipun membutuhkan proses," ujarnya.
Ia menerangkan, terkait kasus itu pihak sekolah sudah berupaya untuk menyelesaikan secara edukatif dan penuh kekeluargaan.
"Sekolah terus berbenah dan kita juga sudah berupaya bersama Cabdis, Komite Sekolah untuk mencari titik temunya. Intinya pihak sekolah sudah berbuat sesuai prosedur," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, aksi pembullyan pelajar terjadi di SMUN 1 Gunungsitoli. Seorang siswa dipukuli oleh teman-temannya di ruang kelas pada Kamis (28/3/2024) sekira pukul 11.45 Wib.
"Saat kejadian, dari pagi sampai siang tidak ada kegiatan belajar. Anakku sedang duduk dan tiba-tiba didatangi beberapa orang temannya," ungkap orang tua korban, Emanuel Zebua, Kamis (16/5/2024) siang. [CKZ]