WahanaNews-Nias | Situs kuno tambang tembaga di Gurun Negev Israel menjadi salah satu bukti tentang legenda tambang emas Raja Salomo sekitar 3.000 tahun yang lalu.
Dirangkum dari WahanaNews.co, para peneliti menemukan bukti penggunaan arang dari pohon langka untuk melebur bijih tembaga.
Baca Juga:
BPBD Kabupaten Solok Konfirmasi 15 Orang Tewas Akibat Longsor Eks Tambang Emas
Para peneliti mempelajari fragmen arang dari tungku kuno di Lembah Timna dekat Eilat, tempat industri tembaga yang makmur berkembang dari abad ke-11 hingga ke-9 SM.
Studi ini menyimpulkan orang-orang di sana menggunakan semua tanaman untuk membuat arang dan digunakan untuk peleburan.
Para peneliti menemukan kayu yang digunakan untuk menjadi arang sangat berkualitas, namun setelah 250 tahun kualitas kayu di sana menurun sehingga penambangan dan peleburan tembaga dan emas ditinggalkan.
Baca Juga:
Sebongkah Harapan Gadis Yatim Piatu Melihat Kembali Indahnya Dunia
Beberapa masih menggunakan pohon akasia dan palem dengan kualitas kayu lebih rendah untuk dijadikan arang.
Sampai sekitar tahun 850 SM, industri tembaga di tengah gurun itu benar-benar ditinggalkan, dan tidak ada dieksploitasi lagi selama satu milenium.
“Seiring waktu, semakin sedikit kayu yang tersedia sehingga penambangan ditinggalkan,” kata Mark Cavanagh, arkeobotani Universitas Tel Aviv kepada Live Science, Sabtu (1/10).