WahanaNews-Nias | Namanya Darman Jaya Zebua, seorang pemuda yang masih berusia 24 tahun asal Desa Orahili, Kecamatan Gunungsitoli Barat, Gunungsitoli, harus menjalani pahit getirnya hidup dengan kerja sambil kuliah.
Darman Jaya Zebua bersama 8 saudaranya berjuang untuk hidup sepeninggal kedua orangtua tercinta yang meninggal dunia pada tahun 2018 lalu.
Baca Juga:
100 Mahasiswa FST UNIAS Dimagangkan, Plt. Rektor: Jaga Citra dan Nama Baik
Tepatnya di bulan Februari ayahandanya yang semasa hidupnya hanya bekerja sebagai kuli bangunan dipanggil menghadap Sang Ilahi.
Saat itu, Darman baru saja menyelesaikan sekolahnya di SMK Negeri 3 Gunungsitoli, sempat mengganggur tidak melanjutkan sekolah selama setahun disebabkan ekonomi keluarganya yang serba sulit.
Lalu pada bulan Desember, belum genap setahun ibunda tercinta juga pergi meninggalkan mereka 9 bersaudara menyusul sang ayah.
Baca Juga:
Asah Kompetensi, UNIAS Terjunkan 581 Mahasiswa FKIP ke Berbagai Sekolah
Dari 9 bersaudara ini, abangnya yang paling sulung Yarman Zebua hanya bekerja sebagai kuli bangunan, lalu abangnya yang kedua Suka Damai Zebua juga kerja kepada Marius Ade Syah Putra Harefa, tempat Darman Jaya Zebua bekerja saat ini.
Tak jauh beda nasibnya, abangnya yang ketiga bernama Natalius Zebua hanya bekerja sebagai kuli bangunan dan kakaknya perempuan atas nama Terima Yanti Zebua sudah bekeluarga ikut dengan suami.
Darman Jaya Zebua setelah mengikuti Ujian Skripsi di FE UNIAS (Foto/Ist)