NIAS.WAHANANEWS.CO, Gunungsitoli - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan Universitas Nias (UNIAS) bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (FEB USU), dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Medan, menyelenggarakan workshop literasi keuangan sekaligus pengenalan tugas, peran, dan fungsi LPS kepada para Dosen serta mahasiswa UNIAS, di Aula UNIAS, jalan Yos Sudarso No. 118, Gunungsitoli, Rabu, 29 Oktober 2025.
Mewakili USU, Wakil Dekan III FEB, Dr. Paidi, S.E., M.Si., membuka sekaligus menyampaikan sambutan pada kegiatan ini.
Baca Juga:
Menkeu Purbaya Blak-blakan: Gaji Turun, Gengsi Naik
Paidi menjelaskan bahwa berdasarkan data OJK 2023 tercatat 52 persen mahasiswa Indonesia belum memiliki dana darurat yang memadai. Bahkan 70 persen mengaku belum memahami cara kerja investasi.
"Kondisi ini menggambarkan aktivitas menabung di bank belum optimal dimulai sejak usia muda,” sebutnya.
Ia memaparkan perkembangan indeks literasi meningkat hingga 65,43 persen dan inklusi keuangan 75,02 persen.
Baca Juga:
5 Bank Ini Dapat Jatah Terima Rp200 Triliun, Aturannya Wajib Lapor Menkeu Tiap Bulan
"Angka ini menunjukkan banyaknya masyarakat yang menggunakan layanan keuangan, namun belum sepenuhnya memahami pemanfaatannya dengan baik, sehingga fenomena pinjaman online (pinjol) berisiko muncul ketika inklusi lebih tinggi daripada literasi,” jelasnya.
Sementara Kepala Kantor Perwakilan LPS I Medan, Muhammad Yusron, mengatakan peran LPS dalam menjaga kepercayaan publik terhadap perbankan sangat penting, karena prinsip dasar perbankan adalah kepercayaan.
LPS, kata Yusron, hadir untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat agar menabung di bank menjadi lebih aman dan keuangan dikelola dengan lebih bijak.