WahanaNews-Nias | Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengatakan kerja sama Indonesia-China banyak memberi kemajuan. Kerja sama keduanya dinilai menguntungkan, sehingga ia membantah anggapan Indonesia didikte China.
Dalam acara Peluncuran Laporan Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan-perusahaan China di Indonesia, Luhut tegas mengatakan tidak ada negara yang boleh mendikte Indonesia. Apalagi Indonesia merupakan bangsa besar yang harus berdiri sendiri.
Baca Juga:
Resmikan Bandara Dhoho Kediri, Luhut: Bandara Pertama yang Dibangun Tanpa APBN
"Saya sampaikan dalam pertemuan-pertemuan internasional, siapa pun dari Amerika, eh, silakan, tapi tidak ada negara yang boleh dikte kami. Tidak Amerika, tidak Tiongkok (China), tidak mana saja," katanya Luhut di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Jumat (28/10) dilansir dari WahanaNews.co.
Pernyataan Luhut disampaikan di depan anggota Kamar Dagang China atau China Chamber of Commerce (CCI). Dalam kesempatan itu, Luhut meyakinkan jika Indonesia ramah untuk tujuan investasi. Ia meminta pihak yang mengalami hambatan ketika investasi untuk segera menghubunginya.
"Tidak ada yang boleh menghambat investasi, tidak ada yang boleh mengganggu investasi dari siapapun, tidak hanya Tiongkok saja, siapapun tidak boleh," ungkapnya.
Baca Juga:
Luhut Pandjaitan: Pabrik di Jakarta Dipasang Sensor Deteksi Gas Kurangi Polusi Udara
Terkait investasi China, Luhut menyebut negara tirai bambu banyak membantu Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia lewat transfer SDM. Luhut pun menyanjung China dan menyebut pemerataan di negeri tirai bambu itu cukup bagus.
"Jadi kerja sama dengan Tiongkok itu kita belajar, karena kita lihat di Tiongkok kemiskinan itu sangat rendah karena pemerataan bagus. Nah pemerintah juga mendorong itu," pungkasnya.[zbr/CKZ]