WahanaNews-Nias | Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) menyesalkan Kasus Luar Biasa (KLB) Polio di Aceh yang menimpa pasien anak-anak berusia tujuh tahun. Mereka diketahui tidak memiliki riwayat imunisasi.
“Ini kan yang kena polio itu gak pernah vaksin ya sejak awal gak pernah vaksin. Kemudian cakupan vaksinasi polio di daerah itu juga rendah, sehingga ada korbannya," ujar Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) saat ditemui usai menggelar Pertemuan Ilmiah Tahunan Ilmu Kesehatan Anak (PIT-IKA) XI DKI Jakarta di Hotel Shangri-La, Minggu (20/11).
Baca Juga:
Babinsa Dampingi Nakes Sukseskan Vaksinasi Polio
Indonesia sudah ditetapkan bebas polio sejak 2014 oleh WHO, tetapi baru-baru ini kasus polio muncul lagi.
IDAI menginginkan kesadaran dari para orang tua terhadap risiko penyakit yang jauh lebih berbahaya apabila anak-anaknya tidak diimunisasi.
Hendaknya seluruh orang tua di Indonesia dapat lebih bijak menentukan prioritas, terlebih untuk kesehatan jangka panjang buah hatinya.
Baca Juga:
Pemprov Klaim 3,2 Juta Anak di Jawa Barat Sudah Dapat Imunisasi Polio
“Kami sangat berharap masyarakat sadar bahwa sebetulnya penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi jauh lebih berbahaya daripada vaksinnya. Jadi, jangan galau oleh vaksin, tapi tidak galau dengan penyakitnya, ini kita kan gak boleh gagal fokus, gak boleh keliru memilih prioritas hidup”, ungkap Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) kepada awak media (20/11).
Perhatian IDAI kini adalah bagaimana masyarakat itu tahu bagaimana bahaya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Apabila dijabarkan deretan penyakit yang dimaksud seperti hepatitis B, poliomyelitis, tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, pneumoni dan meningitis.