WahanaNews-Nias | Sekertaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan kemungkinan tutup peluang kerja sama dengan Partai Demokrat di Pemilu 2024.
Hasto menilai PDIP dengan Demokrat berbeda secara ideologi.
Baca Juga:
Mustikaningrat Tampil Memukau, Visi Ekonomi Sumedang Sugih Jadi Sorotan Debat Pilkada
"Ya ketika Rakernas II kan saya tegaskan bahwa ada dari aspek policy, dari aspek suasana kebatinan basis pemilih, dan kemudian juga bagaimana agenda bagi masa depan, itu kan berbeda," kata Hasto di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/9) mengutip WahanaNews.co.
Hasto juga menyinggung perbedaan sifat Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurutnya, Megawati tidak seperti SBY yang kerap turun tangan untuk menyampaikan suatu persoalan. Megawati katanya lebih memberikan inspirasi di internal partai.
Baca Juga:
Sengaja Dihapus, Foto Rano Karno Bersama Terduga Kasus Judi Online Lenyap dari Instagram
"Ibu Mega misalnya sosok yang terus memberikan inspirasi, yang memberikan guideline, Ibu Mega bukan sosok yang suka naik gunung kemudian turun gunung, itu kan sudah berbeda. Sementara Pak SBY kan turun gunung berkali-kali. Sehingga dalam konteks seperti itu saudara-saudara sekalian," ujarnya.
Hasto mengajak semua pihak untuk memperkuat energi positif. Dia menilai perlunya suasana gotong royong untuk terus membantu rakyat.
"Mari kita sebaiknya perkuat energi positif bagi bangsa. Saat ini fokus kita adalah untuk membantu rakyat turun ke bawah, jauhkan dari dinamika kontestasi yang tidak perlu, bangsa ini dalam pendidikan saja ketinggalan dari Singapura," ujarnya.
"Maka mari kita kedepankan suasana gotong royong, kita secara positif bagi bangsa dan negara untuk kemajuan bangsa. Ini yang didorong oleh PDIP. Mengapa hari ini kami mengadakan kaderisasi, karena kami ingin mendidik kader-kader partai kami untuk menggelorakan energi positif itu," lanjut Hasto. [rin/CKZ]