WahanaNews-Nias| Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo alias Jokowi, bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.
Kedua tokoh membahas sejumlah masalah yang dihadapi bangsa.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menyampaikan, pertemuan empat mata yang berlangsung selama dua jam itu antara lain membahas secara mendalam ihwal langkah bangsa Indonesia menghadapi krisis pangan dan ekonomi yang sedang melanda dunia.
"Ibu Mega memang sangat menaruh perhatian terhadap krisis ekonomi dan pangan, dan beliau berbagi pengalaman menuntaskan krisis multidimensional. Saat itu seluruh jajaran Kabinet Gotong Royong benar-benar fokus dan terpimpin sehingga pada tahun 2004 Indonesia bisa keluar dari krisis," ujar Hasto, dalam rilis media, Sabtu (8/10).
"Pak Jokowi pun menegaskan keseriusan pemerintah, termasuk bagaimana para menteri harus fokus menangani berbagai tantangan perekonomian, krisis pangan-energi, dan tekanan internasional akibat pertarungan geopolitik," lanjut Hasto.
Baca Juga:
Pertemuan Hangat Presiden Prabowo dan Presiden ke-7 RI di Kota Surakarta
Untuk menjawab persoalan tersebut, salah satu program yang dicanangkan Megawati sejak Maret 2020 lalu adalah dengan melakukan penanaman secara mandiri 10 tanaman pendamping beras, seperti pisang, jagung, talas, kacang-kacangan, ketela, sukun, sorgum, porang, dan sejenisnya.
"Apa yang dicanangkan Bu Mega sejak 2,5 tahun lalu kini terbukti, dunia menghadapi krisis pangan. Karena itulah Bu Mega menghidangkan makanan pendamping beras secara khusus ke Pak Jokowi, agar Indonesia benar-benar berdaulat di bidang pangan," ucap Hasto.
Jokowi dan Mega juga membahas berbagai hal terkait Pemilu 2024 mendatang.
"Hal-hal terkait agenda Pemilu 2024 juga tidak luput dari pembahasan agar Pemilu 2024 benar-benar menjadi momentum kebangkitan Indonesia Raya dan sekaligus ada kesinambungan kepemimpinan sejak Bung Karno, Bu Mega, Pak Jokowi hingga kepemimpinan nasional ke depan," ungkap Hasto.
Dalam menentukan Capres yang akan diusung, PDI Perjuangan sudah memutuskan memberi kewenangan tersebut kepada Mega.
Hingga saat ini, ada dua nama kader PDI Perjuangan yang santer dibicarakan sebagai Capres, yakni Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.
Dalam beberapa survei yang dilakukan sejumlah lembaga, Ganjar Pranowo selalu muncul dengan elektabilitas tertinggi mengungguli kandidat Capres lain.
Banyak kalangan menilai Jokowi mendukung Ganjar, dilihat dari intensitas pertemuan serta ungkapan Jokowi yang dinilai mengarah kepada figur yang elektabilitasnya semakin menanjak ini.
Sementara itu, berbagai survei juga menunjukkan elektabilitas Puan pun mulai ada peningkatan, meski masih relatif berada di bawah kandidat lainnya.
Selama ini, Istana Batu Tulis menjadi tempat dialog Mega dan Jokowi secara periodik, terutama membahas isu politik nasional dan internasional.
Istana Batu Tulis menjadi tempat yang tepat untuk berkontemplasi, karena jauh dari sorotan banyak kalangan.
Pada 2014 lalu, Mega memilih Istana Batu Tulis untuk melihat sosok Jokowi lebih dalam sebelum memutuskan mencalonkannya sebagai Presiden RI.
Diskusi pencalonan Jokowi sebagai Capres pada 2014 pun lahir dari banyak pertemuan malam di Istana Batu Tulis. [gun/CKZ]