Nias.WahanaNews.co, Jakarta - Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Badan Advokasi Hukum (BAHU) Partai Nasdem Sumut melayangkan somasi pada Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada hari Senin (9/10/2023).
Partai Nasdem mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap hasil survei yang dilakukan oleh LSI Denny JA pada hari Senin (2/10/2023). Hasil survei tersebut mencatatkan bahwa elektabilitas calon presiden (capres) yang diusung oleh Nasdem, yaitu Anies Baswedan, di Sumut hanya mencapai 5 persen.
Baca Juga:
Prabowo Tampil Berwibawa di Mata Dunia, Anies: Lawatan Internasional Sangat Produktif!
Sementara itu, capres dari PDI-P, Ganjar Pranowo, mendapatkan 65 persen dukungan, sedangkan capres dari Gerindra, Prabowo Subianto, mendapatkan 30 persen.
Ketua DPW Nasdem Sumut, Iskandar ST, mengatakan bahwa jika LSI Denny JA tidak memberikan tanggapan atas somasi dalam waktu tujuh hari ke depan, Partai Nasdem akan mengambil tindakan hukum.
"Pertama, melakukan gugatan secara perdata, bahkan juga melakukan langkah hukum secara pidana. Kami sudah menentukan langkah-langkah itu," ujar Iskandar saat konferensi pers di Auditorium DPW Nasdem Sumut di Jalan Prof HM Yamin.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
Saat menyampaikan keterangan, Iskandar didampingi seratusan pengacara yang mengawal persoalan ini.
Dilansir WahanaNews.co dari Kompas, Iskandar menilai ada kejanggalan hasil survei LSI Denny JA. Ini karena pada Mei 2023, hasil survei elektabilitas LSI Denny JA untuk Anies mencapai 32,6 persen.
Namun, berselang empat bulan, tiba-tiba elektabilitas Anies berkurang drastis hanya tinggal 5 persen saja.
"Rata-ratanya hampir 7 persen di tiap bulannya turun dan hal ini belum pernah terjadi dalam sejarah survei," katanya
"Kedua, kami melihat hasil surveinya dalam bilangan bulat tanpa ada desimal. Ketiga, hasil survei itu bertolak belakang dengan realita dan fakta di lapangan yang kami dapatkan," ucap Iskandar.
Iskandar juga mempertanyakan hasil survei LSI Denny JA yang mencakup 33 kabupaten/kota di Sumut, yang menunjukkan elektabilitas Anies sangat rendah.
"Kami memperkirakan bahwa Anies Baswedan akan memenangkan pemilihan secara pasti di 20 dari kabupaten atau kota tersebut. Oleh karena itu, kami dengan tegas meminta kepada LSI Denny JA untuk menjelaskan bagaimana mereka menjalankan metode dan prosedur survei tersebut," ujarnya.
Iskandar juga mengajukan permintaan agar LSI Denny JA mengungkapkan jumlah responden dan sampel yang digunakan dalam survei di Sumut, serta sumber dana yang digunakan untuk melakukan survei tersebut.
"Dari uang negara, baik melalui APBN maupun APBD, atau melalui NGO dari negara asing? Kami menilai sumber dana ini sangat penting, karena siapa yang membayar survei biasanya diduga bisa mengatur hasil surveinya," bebernya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]