Senada, Ketua Panitia HUT ke-30 Museum Pusaka Nias, Ny. Veny Sowa’a Laoli, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas dukungan seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan rangkaian kegiatan perayaan tersebut.
“Perayaan ini bukan sekadar seremoni, tetapi wujud nyata kebersamaan kita dalam merawat budaya dan menghargai sejarah",
Baca Juga:
Museum Fauna Terbesar di Asia Tenggara Ada di Bogor, Yuk Kenali!
"Terima kasih kepada seluruh panitia, sponsor, serta masyarakat yang telah memberi dukungan dan semangat bagi kelestarian Museum Pusaka Nias,” ucapnya.
Kegiatan perayaan dirangkai dengan jelajah museum, penanaman pohon, Fangowai Fame Afo, serta diisi dengan berbagai penampilan seni dan budaya, antara lain Tari Moyo Kolosal dari Sanggar Ladari, Tari Hikayat Luomewona dari Sanggar Museum Nias Tari Famadaya Harimau dari Sanggar Kabupaten Nias Selatan, Musik Tradisional dari Sanggar Kabupaten Nias Barat, atraksi musik tradisional dari Sanggar Kabupaten Nias, serta Tari Etnis dari Sanggar Ladari.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan, penyematan baju adat kepada Pastor Yohannes, serta penandatanganan prasasti secara simbolis oleh Wali Kota Gunungsitoli.
Baca Juga:
Pramono atau Ridwan Kamil, Sutiyoso: Enggak Ada yang Saya Pilih
Momentum kebersamaan semakin meriah dengan pemotongan tumpeng, penyerahan sertifikat tanah oleh Wali Kota didampingi BPN Nias, penyerahan hadiah lomba, serta fashion show. [CKZ]