WahanaNews-Nias | TAR (Total Aerosol Residue) disebut sebagai pemicu utama penyakit terkait merokok karena dianggap bersifat karsinogenik.
Mengacu pada data National Cancer Institute Amerika Serikat, ada sekitar tujuh ribu senyawa kimia yang ada di dalam asap rokok, dua ribu di antaranya terdapat pada TAR.
Baca Juga:
Pencuri Rokok Dalam Mobil Box Ditangkap Sat Reskrim Polres Sibolga
Hal ini diungkapkan peneliti dari Departemen Kimia Institut Pertanian Bogor (IPB), Mohammad Khotib, dalam siaran pers pada Senin (15/5/23).
"Jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama, TAR dapat menyebabkan kanker," kata Mohammad Khotib melansir dari WahanaNews.id.
Senyawa yang bersifat karsinogenik tersebut dapat memicu kanker dan meningkatkan risiko berbagai penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh kebiasaan merokok, katanya.
Baca Juga:
WHO: Rokok Lebih Mematikan Dibanding Kombinasi AIDS dan Malaria
"Asap rokok adalah komponen yang berbahaya dalam aktivitas merokok karena mengandung senyawa kimia yang sifatnya karsinogenik, seperti TAR," kata dia.
Sementara nikotin secara alami terdapat pada tembakau. Senyawa tersebut masuk ke dalam golongan alkaloid. Selain tembakau, nikotin juga ditemukan pada tanaman seperti kentang, kentang, terong, dan tomat dengan konsentrasi yang lebih rendah.
"Nikotin adalah senyawa tunggal. Nikotin cenderung membuat adiksi sehingga menimbulkan ketergantungan," kata Khotib.