Anak-anak umat Paroki Kon Katedral Santa Maria Bunda Para Bangsa Gunungsitoli yang menerima Sakramen Krisma. [Foto: dok.WahanaNews/YH]
Menurutnya, ketika seseorang sudah menerima sakramen krisma, harus mampu memilih panggilan hidupnya, dimampukan untuk memilih jalan hidupnya, apakah hidup berkeluarga, menjadi imam atau biarawan.
Baca Juga:
Gubernur Kalteng Ajak Pengurus Pemuda Katolik Berkarya dan Bangun Masyarakat Makmur
"Dengan menerima sakramen krisma kita memilih iman yang tidak goyang dalam situasi apa pun, karena yang kita terima adalah Roh Allah itu sendiri," ujarnya.
Maka, ia berharap calon krismawan krimawati yang akan menerima sakramen Krisma akan semakin mirip dengan Kristus, karena roh yang diterima akan membantu semakin mirip dengan Kristus.
Selanjuttnya yang kedua adalah harus setia mengikuti Yesus.
Baca Juga:
Paus Fransiskus Kabulkan Permintaan Mgr. Paskalis Bruno Syukur Tidak Diangkat jadi Kardinal
"Kita perlu mengikut Yesus, tidak hanya menerima krisma ini saja, tetapi saya datang untuk menerima krisma dan mengikut Yesus," katanya.
Lalu, ia menjelaskan apa yang menjadi tujuan seseorang menerima krisma.
"Kita berani membela Tuhan, bukan menjadi orang-orang pengecut, tapi kita harus berani membela iman Kekatolikan kita, Roh yang telah kita terima hari ini akan menguatkan kita, meneguhkan kita supaya berani membela iman ke Katolikan kita," tegasnya.