WahanaNews-Nias | Kisah pilu dialami seorang kakek Talidodo Gulo, 76, warga dusun II, Desa Somi, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias, tinggal di sebuah gubuk reot ukuran 4 x 4 meter.
Kini ia hidup sebatang kara sejak istri tercinta meninggal dunia pada tahun 2002 yang lalu. Selain itu, dari pernikahannya tidak dikarunia anak dan juga ia tidak memiliki saudara.
Baca Juga:
Terjadi di Nias Barat, Seorang Kakek Dibacok Tetangganya hingga Tewas
Selama 20 tahun, ia pun menjalani sisa hidupnya dalam kesendirian di gubuk yang sempit beratapkan seng bekas dan berdinding triplek, gubuk kecil ini didirikannya di atas tanah milik orang lain.
Untuk memenuhi kebutuhannya, Kakek Talibadodo Gulo terkadang hanya mengharapkan bantuan dari warga sekitarnya.
Bahkan, Talidodo Gulo juga harus tidur hanya dengan beralaskan tikar yang sudah lusuh bersama dengan berbagai perkakas dapur serta barang-barang lainnya.
Baca Juga:
Menderita Stroke, Seorang Kakek di Gunungsitoli Ditemukan Tidak Bernyawa di Rumahnya
Namun, siang itu, Jum’at (11/11), kakek Talidodo Gulo sedang duduk di dalam gubuk miliknya, merasa aneh dengan kedatangan personel kepolisian di gubuknya.
Setelah dijelaskan maksud dan tujuan kedatangan personel kepolisian, seketika wajah penuh keriput kakek Talidodo Gulo tersenyum sumringah.
Ternyata, kakek Talobadodo Gulo dikunjungi oleh Babinkamtibmas Polsek Gido, Brigadir P. Tambunan, untuk memberikan bantuan sosial (bansos) dari Kapolres Nias, AKBP Luthfi.