WahanaNews-Nias | Tragedi Tsunami Aceh di tahun 2004, tepatnya pada 26 Desember 2004 memang sudah terjadi sekitar 22 tahun yang lalu.
Duka pastilah menyelimuti setiap korban yang pernah menjadi saksi salah satu bencana alam terdahsyat di awal abad ke-20 tersebut.
Baca Juga:
19 Tahun Tsunami Aceh: Cerita di Balik Viralnya Amuk Gelombang Laut
Ratusan ribu orang yang hilang atau meninggal dan ribuan lainnya mengungsi pada saat itu tentunya menjadi memori kelam tersendiri, khususnya bagi rakyat Aceh dan Indonesia.
Saat itu, banyak sekali pihak yang melakukan beragam bantuan kemanusiaan guna membantu masyarakat Aceh dan sekitarnya yang terdampak bencana tsunami.
Berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri juga turut serta bahu membahu memberikan beragam bantuan kemanusiaan dalam berbagai bentuk.
Baca Juga:
Mengenal USS Abraham Lincoln, Kapal Induk yang Berjasa dalam Tragedi Tsunami Aceh
Pada saat itu juga terdapat beberapa personil dan alutsista militer dari berbagai negara yang juga diterjunkan dalam misi kemanusiaan di Aceh tersebut, salah satunya adalah Kapal Induk milik Amerika Serikat USS Abraham Lincoln.
Kapal Induk Nuklir Kebanggaan Amerika Serikat
Kapal induk USS Abraham Lincoln merupakan salah satu kapal induk dari kelas Nimitz-class yang merupakan kapal induk bertenaga nuklir yang dimiliki oleh Amerika Serikat. Kapal induk Nimitz-class sendiri dibangun sebanyak 10 unit dan kini masih beroperasi penuh.
Kapal induk yang dibangun di galangan kapal Newport Shipbuilding tersebut mulai dikerjakan pada awal dekade 80-an dan mulai dioperasikan oleh Angkatan laut Amerika Serikat pada tahun 1989.
Kapal induk yang memiliki panjang sekitar 332 meter ini ditenagai oleh 2 reaktor nuklir Westinghouse A4W. kapal induk tersebut dalam misinya seringkali beroperasi dari kawasan atlantik hingga samudera pasifik.
Kapal induk yang termasuk paling canggih di kelasnya ini memiliki kemampuan mengangkut sekitar 90 sayap udara yang terdiri dari beberapa jet tempur semacam F-18 Hornet atau F-35C, pesawat peringatan dini semacam E-2 Hawkeye dan beberapa jenis helikopter.
Kapal induk ini juga dilengkapi beberapa unit sistem senjata CIWS (Close-in weapon system).
Pernah Turut Serta dalam Misi Kemanusiaan di Aceh
Kapal induk USS Abraham Lincoln juga memiliki memori tersendiri bagi Indonesia, khususnya bagi rakyat Aceh dan sekitarnya.
Pada saat tragedi Tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004, kapal induk ini menjadi salah satu bagian militer dari pihak luar yang turut memberikan bantuan kemanusiaan.
Dilansir dari situs smithsonianmag.com, kapal induk USS Abraham Lincoln sedang berada di sekitar perairan Hongkong dengan segera meluncur pasca beberapa jam dari terjadinya tragedi tsunami tersebut.
USS Abraham Lincoln langsung melakukan misi kemanusiaan yang dilakukan dengan banyak pihak guna menyalurkan bantuan kemanusiaan ke daerah yang terdampak tsunami.
Dilansir dari situs defense.gov, operasi tersebut dikenal dengan nama “Operation Unified Assistance”.
Amerika Serikat saat itu menurunkan kapal induk USS Abraham Lincoln bersama dengan beberapa kapal bantu lainnya dan beberapa pesawat kargo seperti C-5 Galaxy, C-130 Hercules dan C-17 untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan.
Selain itu, diterjunkan pula beberapa pesawat P-3 Orion dan helikopter untuk melakukan misi SAR.
USS Abraham Lincoln juga turut menyalurkan bantuan kemanusiaan dengan beragam helikopter yang dibawanya kepada pos-pos bantuan yang tersebar di seluruh kawasan yang terdampak bencana.
Saat itu sekitar 2.689.000 kg bantuan kemanusiaan disalurkan dari USS Abraham Lincoln kepada pihak-pihak yang terdampak bencana.
USS Abraham Lincoln tercatat ikut serta dalam misi kemanusiaan tersebut hingga awal tahun 2005. [ast/CKZ]