"Ini bukan hanya milik keluarga besar HMI-KAHMI, melainkan warisan bangsa yang wajib dijaga dan dikembangkan,” ujarnya.
Selain itu, Krisna menilai konsistensi MW KAHMI Sumut dalam meluncurkan 17 buku dokumenter setiap tahun sejak 2022 hingga 2025 dengan total 68 buku merupakan capaian monumental yang patut dijadikan pembelajaran bagi seluruh Majelis Daerah KAHMI.
Baca Juga:
Buka Safari Ramadhan Majelis Wilayah KAHMI Sumut, Ini Kata Wabup Pakpak Bharat
“Launching 17 buku dokumenter ini adalah praktik baik yang harus diteladani MD KAHMI di daerah. Karya literasi bukan hanya dokumentasi sejarah, tetapi juga bukti komitmen intelektual KAHMI dalam melahirkan gagasan dan jejak kontribusi kadernya,” katanya.
Menurutnya, semangat literasi dan penghormatan sejarah yang diperlihatkan MW KAHMI Sumut sudah selayaknya menjadi inspirasi bagi MD KAHMI di kabupaten/kota lain untuk lebih produktif, inovatif, dan berkontribusi nyata.
“Literasi dan sejarah adalah dua pilar penting peradaban. Dengan karya dan penghormatan terhadap pendiri, KAHMI akan selalu relevan dan abadi dalam perjalanan bangsa,” tambahnya.
Baca Juga:
Bawaslu Jakarta Barat Minta Ormas Aktif Mengawasi Tahapan Pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta
KAHM sejak berdiri terus berkomitmen mengawal pembangunan bangsa melalui karya nyata, pemikiran kritis, serta kontribusi sosial, politik, dan budaya. [CKZ]