NIAS.WAHANANEWS.CO, Nias Barat - Plt. Rektor Universitas Nias, Delipiter Lase, SE., M.Pd, mengupas strategi dalam peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Nias Barat.
Menurut dia, tindakan solutif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Nias Barat dengan melakukan sebaran distribusi tenaga pendidik (guru) serta sebuah pilot project sekolah unggulan di setiap tingkatan SD, SMP maupun SMA/SMK.
Baca Juga:
Gubernur Koster Tegaskan Visi “Satu Pulau Satu Kelola” di Pembukaan Musrenbang Bali 2025
Dijelaskannya, dari data yang ada di Nias Barat hari ini jumlah sekolah dan rasio murid TK 21,5, SD/MI 121,6 dan SMP/MTs 171,4.
"Artinya banyak sekolah tergolong kecil sehingga tidak efisien dari sisi pembiayaan," sebut Delipiter Lase saat menjadi narasumber pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrenbang RKPD) tahun 2026, yang dilaksanakan di Hall Tokosa, Desa Onolimbu, Kecamatan Lahomi, Nias Barat, Kamis (24/4/2025).
Sementara, lanjut dia, lonjakan jumlah guru dan ketimpangan rasio berada pada angka 3703 guru.
Baca Juga:
Gubernur Anwar Hafid Tekankan Kolaborasi Lintas Sektor untuk Pembangunan Daerah Inklusif
"Idealnya kebutuhan wajar sebanyak 926 guru," katanya.
Sehingga menimbulkan permasalahan kelebihan guru akibat rekrutmen tanpa analisis kebutuhan, peningkatan beban belanja pegawai serta distribusi guru yang tidak merata.
Yang menjadi perhatian bahwa Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Nias Barat (2023) yaitu SD/MI: 94,76%, SMP/MTs: 82,83%, dan SMA/SMK: 74,59%.
"Artinya menghasilkan analisa terjadinya ketimpangan distribusi dan peran guru," jelasnya.
Lebih jauh, ia menguraikan bahwa Kabupaten Nias Barat menghadapi fenomena pemanfaatan sekolah yang rendah yaitu jumlah peserta didik yang sangat sedikit dibandingkan kapasitas atau potensi sekolah tersebut (low school utilization).
"Ini terutama di jenjang PAUD dan SD sehingga tingginya jumlah sekolah kecil menyebabkan pemborosan biaya operasional dan tenaga pendidik," imbuhnya.
Untuk itu, kata Delipiter Lase, perlu strategi yang matang, bertahap, sistematis dan terukur dan mampu menghasilkan output yang bisa dievaluasi merupakan catatan penting untuk menjawab tantangan pendidikan di Kabupaten Nias Barat.
"Revitalisasi sekolah kecil, redistribusi dan optimalisasi guru, literasi dan numerasi komunitas dan penguatan pendidikan kejuruan kontekstual, transformasi digital bertahap, perluasan wajib belajar 12 tahun serta profesionalisme dan motivasi guru adalah bagian dari rekomendasi strategi prioritas dan berkualitas yang bisa dilakukan," tandasnya.
Musrenbang ini dibuka secara resmi oleh Bupati Nias Barat, Eliyunus Waruwu yang ditandai dengan memukul gong 1 kali sebagai tanda tahun pertama pemerintahannya bersama Wakil Bupati Nias Barat, Sozisokhi Hia.
Hadir pada kegiatan tersebut, Mewakili Gubernur Sumatera Utara, Kepala BPBD Provsu Tuahta Ramajaya Saragih, Kepala Bidang Infrastruktur Bidang Kewilayahan pada Bappelitbangda Provinsi, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi,
Kemudian Ketua DPRD Nias Barat Kevin KP. Waruwu, Pj. Sekda, Ketua TP-PKK Nias Barat Ny. Elvita Eliyunus Waruwu, Mantan Bupati Nias Barat Faduhusi Daeli, Para Asisten Setda, Pimpinan OPD, Para Camat, Tokoh Masyarakat dan perwakilan masing-masing kecamatan. [CKZ]