“Kehadiran Prakerja terasa manfaatnya bagi perekonomian daerah. Program ini juga mengajarkan bahwa globalisasi membuat kita tak boleh berpangku tangan dan hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah,” kata Bupati Nias Selatan Hilarius Duha.
Pada kesempatan sama, Wakil Wali Kota Gunungsitoli Sowa'a Laoli mengapresiasi program Kartu Prakerja yang dinilai sangat bermanfaat dan menjadi salah satu jawaban atas masalah ketenagakerjaan di Nias.
Baca Juga:
Kartu Prakerja Gelombang 61 Sudah Dibuka, Yuk Daftar!
“Pemerintah daerah siap mendukung alumni Prakerja dengan bantuan dana bergulir bunga rendah. Kami berharap, para penerima Prakerja yang sudah merasakan dampak positif program ini dapat memberikan informasi pada rekan-rekan lainnya, sehingga Prakerja dapat menjadi solusi bagi masyarakat secara keseluruhan,” kata Sowa'a Laoli.
Penerima Prakerja asal Kabupaten Nias, Sabar Dermawan Lafau, mengaku, berkat mengikuti pelatihan Prakerja, ia bisa memperoleh skill mengolah batok kelapa menjadi oleh-oleh khas Pulau Nias.
“Dari pelatihan ‘Belajar Digital Marketing Sampai Mahir’ serta insentif dari Prakerja, saya bisa mengembangkan dan memasarkan kerajinan tangan seperti asbak, cangkir dan celengan dari batok kelapa,” kisah Sabar.
Baca Juga:
Buka Gelombang 2 Minggu Sekali, Begini Cara Daftar Kartu Prakerja 2023
Sementara itu, Arisman Daely dari Gunungsitoli mengungkapkan kehadiran Prakerja membuka mata penduduk Nias agar tidak hanya menggantungkan masa depan sebagai pegawai negeri.
“Program Prakerja mengajar kami untuk memiliki skill lebih baik agar bisa menjadi wirausahawan dan tak hanya berharap sebagai PNS,” kata pengusaha penyewaan mobil yang mengaplikasikan pelatihan Prakerja untuk mempromosikan usahanya di media sosial.
Selain temu muka dengan perwakilan penerima, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja juga melakukan pendampingan pendaftaran terhadap 75 angkatan kerja dari lima kabupaten dan kota di Pulau Nias.