WahanaNews-Nias | Hujan yang mengguyur 2 hari belakangan mengakibatkan air sungai Nalua meluap, sehingga air merendam sejumlah rumah warga di tiga desa yaitu Desa Hiligeo Afia, Desa Lolofaoso dan Desa Lolomboli, Kecamatan Lotu, Kabupaten Nias Utara, dengan ketinggian berkisar 50 cm - 1 meter, Jum'at (3/6/2022).
"Banjir terjadi sejak pagi, sekitar pukul 04.00 Wib," ungkap warga yang terdampak banjir, Yelima Nazara, kepada Nias.WahanaNews.co, Jum'at (3/6/2022) sore.
Baca Juga:
16 Desa di Aceh Barat Terendam Banjir, Air Capai 50 Sentimeter
Ia mengatakan, setiap musim hujan sering terjadi banjir, tak jarang mereka merasa kesusahan, hal ini disebabkan banjir menggenangi rumah-rumah mereka.
"Pernah kejadian, kalau hujan deras bisa mencapai ketinggian 2 meter," bebernya.
Ia berharap Pemerintah Nias Utara dapat segera melakukan upaya-upaya penanganan banjir sehingga tidak terjadi lagi.
Baca Juga:
BPBA Lapor Dua Desa di Aceh Jaya Terendam Banjir Setinggi 1,2 Meter
"Kami berharap agar Pemkab Nias Utara dapat segera mencari solusi untuk mengatasi banjir yang sering kali terjadi jika musim hujan," harapnya.
Terpisah, Kepala Desa Hiligeo Afia, Toloni Nazara, kepada Nias.WahanaNewws.co mengungkapkan warganya yang terdampak banjir sebanyak 140 KK. Ia mengatakan ketinggian air diperkirakan 1 meter.
"Desa Hiligeo Afia sudah menjadi langganan banjir, jika curah hujan tinggi maka sudah jelas terjadi banjir," sebut Toloni Nazara.
"Banjir terjadi mulaii dari pukul 04.00 wib dan sudah mulai surut sekitar pukul 10.00 Wib," bebernya
Lanjut dia, saat ini Pemerintah Desa Hiligeo Afia hanya mampu menyediakan tempat pengungsian warga jika banjir terus berlanjut.
Menurutnya, salah satu penyebab banjir ini karena telah hancur selokan dan parit sepanjang jalan provinsi.
"Panjangnya sekitar 2-3 km, sehingga saluran air sudah tertutup, kemudian ada beberapa bangunan pengairan yang dulunya berfungsi dan sekarang sudah hancur," ungkapnya.
Ia pun berharap Pemerintah Kabupaten Nias Utara dapat membangun kembali selokan dan parit yang telah rusak tersebut.
"Setidaknya direhab kembali terhadap bangunan yang sudah kian ada sehingga air bisa lancar," ujarnya.
Dari pantauan, akibat banjir ini jalan penghubung Gunungsitoli-Lahewa sempat terputus karena air menggenangi ruas jalan. [CKZ]