Dikatakannya, Taman Ya'ahowu tersebut sebagai ruang terbuka hijau untuk publik yang digunakan untuk kegiatan ataupun event-event resmi lainnya.
Ia mengaku pihaknya merasa kesulitan untuk menertibkan para pasangan sejoli yang sering menggunakan area tersebut untuk berpacaran.
Baca Juga:
DPD KNPI Kota Gunungsitoli Dilantik, Sekda Oimonaha Waruwu: Ini Kepengurusannya Sudah Sah!
"Itu kan tempat umum, kita tidak mungkin membatasi warga masyarakat yang masuk ke situ, jadi kita agak kesulitan di situ," ujarnya.
Namun untuk mengantisipasi itu, kata Ekuator Jaya Daeli, jauh sebelumnya pihaknya telah menempatkan beberapa personel untuk jaga di Taman Ya'ahowu, sebelumnya juga pihaknya sudah menebang beberapa pohon yang rindang tepat di belakang panggung Taman Ya'ahowu.
"Ada beberapa personel yang kita tempatkan, mulai dari tugu durian, Taman Ya'ahowu dan tugu Gempa. Khusus untuk Taman Ya'ahowu sebelumnya ada beberapa pohon kita tebang karena tempat itu sering digunakan untuk pacaran, mungkin karena tersembunyi, makanya sering digunakan untuk pacaran," katanya.
Baca Juga:
Senam Pagi, Ribuan Mahasiswa Baru UNIAS Putihkan Taman Ya'ahowu Gunungsitoli
Selain itu, Ekuator Jaya Daeli mengungkapkan jika tahun ini pihaknya juga berencana akan membangun pos jaga dan lampu penerangan di Taman Ya'ahowu tersebut.
"Kita sudah instruksukan kepada anggota yang jaga di sana untuk terus mengawasi meskipun tidak 24 jam, tapi kita maksimalkan, dan bila ada yang melakukan asusila atau mesum diamankan dan diserahkan ke pihak Kepolisian," ujarnya.
Ekuator Jaya Daeli berpesan, kepada warga masyarakat yang berkunjung di Taman Ya'ahowu untuk tetap menjaga norma dan etika serta kebersihan.