WahanaNews-Nias | Malangnya nasib kakek ini, ditemukan telah menjadi mayat dalam sebuah parit dengan kondisi tubuh sudah mulai membusuk, di Jalan Nari-Nari, Kecamatan Telukdalam, Selasa (29/3/2022) kemarin, sekira pukul 14.00 Wib.
Penemuan mayat ini mengegerkan warga Nias Selatan. Diketahui, mayat tersebut merupakan seorang kakek berumur 85 tahun, bernama Fagolosi Duha alias Ama Jekhiato Duha, petani, warga Desa Nanowa, Kecamatan Telukdalam, Kabupaten Nias Selatan.
Baca Juga:
Sempat Dikira Boneka, Mayat Anak Perempuan Ditemukan di Tumpukan Sampah
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab kematian kakek ini. Namun salah satu pemilik akun Facebook @Hura Ridho, pada kolom komentar di Grup Facebook FORUM GUNUNGSITOLI dipostingan berita Nias.WahanaNews.co menuliskan cerita mengenai almarhum kakek Ama Jekhiato Duha semasa hidupnya.
Akun Facebook @Hura Ridho pada komentarnya membeberkan jika almarhum kakek Ama Jekhiato Duha sudah lansia, jalannya susah dan harus pakai tongkat.
Bulan lalu, kakek Ama Jekhiato Duha menceritakan bahwa dia diperlakukan tidak baik oleh anak-anaknya.
Baca Juga:
Penemuan Mayat Mengapung di Sungai Hou Bikin Geger Warga Bawolato
Hura Ridho menerangkan, kakek Ama Jekhiato Duha memiliki 7 orang anak yang sudah besar (dewasa_red), tapi masing-masing cari makan sendiri tanpa memikirkan ayah mereka dan terakhir kakek Ama Jekhiato Duha diusir dari rumah.
Lanjut Hura Ridho, terakhir ia melihat postingan seorang Polisi memberikan makan kakek Ama Jekhiato Duha sambil disuapin karena kasihan sudah berhari-hari tidak makan.
Bahkan, sambung Hura Ridho pada kolom komentarnya, kakek Ama Jekhiato Duha sering ke belakang rumah orang nyari mata air untuk diminum.
Hura Ridho pun mengungkapkan pada komentarnya jika hatinya merasa terpukul melihat si kakek sudah tiada lagi, ditemukan mayatnya di belakang rumah.
Mengakhiri komentarnya Hura Ridho berharap agar kejadian ini dijadikan sebagai pengalaman, karena menurutnya seburuk apapun orangtua, mereka tetap orangtua yang melahirkan dan membesarkan kita, jadi kita harus mengasihi mereka.
Berikut kutipan komentar akun Facebook @Hura Ridho
Kejadian:
Kebetulan Yang meninggal itu kakek-kakek, lansia... Jalan nya pun susah, harus pakai tongkat.
Bulan lalu dia datang dipores dengan Prihatin sekali, dan dia ceritakan bahwa dia diperlukan tidak baik anak²nya..bahkan di usir.
Anaknya besar² sekitar 7 orang, tapi masing² cari makam sendiri tanpa memikirkan ayah tersebut.
Dan terkahir dia Di usir dari rumah...
Terkahir saya lihat postingan seorang polisi ngasi Makanan kakek itu sambil di Suapin karna rasa Kasian Denhan Kakek yg berhari hari tidak dikasi makan anaknya. Cerita kakek dia sering kebelakang rumah oarang nyari mata air untuk di minum. Dan Sampai terpukul hati saya melihat hari ini, kakek sudah tiada lagi, ditemukan tewas dibelkang rumah 😭
Padahal anak-anaknya besar²
Ada 7 kalau GK salah.
Pas dikuburkan, anaknya perempuan tidak datang, padahal rumahnya dekat sekali dengan kuburan ayahnya.
Prihatin sekali.
Semoga ini menjadi pengalaman kita kedepan, seburuk apapun orang tua kita, mereka tetap Orang tua yg melahirkan dan membesarkan kita, jadi kita harus mengasihi mereka 😭😭😭
Hingga berita ini ditayangkan, Nias.WahahaNews.co telah berusaha menghubungkan akun Facebook @Hura Ridho untuk konfirmasi terkait kebenaran cerita yang ditulisnya tersebut, namun belum memberikan tanggapan, dan mencari tahu keluarga almarhum Ama Jekhiato Duha untuk mendapatkan informasi yang sebenarnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Kecamatan Telukdalam, Nias Selatan, digegerkan dengan penemuan sosok mayat tergeletak di sebuah parit yang ada genangan air dengan kondisi sebagian badan sudah membusuk, Selasa (29/3/2022) siang, sekira pukul 14.00 Wib.
Hal ini dibenarkan Kapolres Nias Selatan, AKBP Reinhard H. Nainggolan melalui melalui BA Subbag Humas Bripda Aydi Mashur, kepada Nias.WahanaNews.co melalui pesan singkat WhatsApp, Selasa (29/3/2022) sore.
"Ia benar, ada penemuan mayat di Jalan Nari-Nari, Kecamatan Telukdalam," ungkap Bripda Aydi Mashur.
Bripda Aydi Mashur membeberkan, identitas mayat yang ditemukan FD alias Ama Jekhiato Duha, 85, Laki-laki, petani, warga Desa Nanowa, Kecamatan Telukdalam, Kabupaten Nias Selatan.
Menurut keterangan saksi, Jonius Duha, yang pertama sekali melihat mayat itu sekira pukul 13.30 wib, saat saksi sedang bekerja mengecat rumah tidak jauh dari lokasi korban di temukan, tiba-tiba mencium aroma tidak sedap.
“Kemudian saksi mendatangi sumber dari aroma tidak sedap itu, dan tiba-tiba melihat adanya mayat yang tergeletak di genangan air dalam keadaan membusuk,” bebernya. [CKZ]