"Kita sudah instruksukan kepada anggota yang jaga di sana untuk terus mengawasi meskipun tidak 24 jam, tapi kita maksimalkan, dan bila ada yang melakukan asusila atau mesum diamankan dan diserahkan ke pihak Kepolisian," ujarnya.
Ekuator Jaya Daeli berpesan, kepada warga masyarakat yang berkunjung di Taman Ya'ahowu untuk tetap menjaga norma dan etika serta kebersihan.
Baca Juga:
DPD KNPI Kota Gunungsitoli Dilantik, Sekda Oimonaha Waruwu: Ini Kepengurusannya Sudah Sah!
"Itu kan tempat umum, banyak keluarga dan khususnya anak-anak yang berkunjung ke situ, kita harapkan agar bisa menjaga norma dan etika, termasuk kebersihan" harapnya.
Untuk diketahui, pengelolaan Taman Ya'ahowu Kota Gunungsitoli dibawah kendali Dinas PUTR, selain Taman Ya'ahowu, juga tugu durian dan tugu gempa.
Diberitakan sebelumnya, warga di sekitaran taman Ya'ahowu Kota Gunungsitoli merasa resah akibat ulah pasangan muda-mudi yang kerap berpacaran di taman tersebut.
Mereka menilai, semestinya taman Ya'ahowu ini bisa berfungsi lebih baik sebagai area terbuka hijau tempat keluarga rekreasi bersama dengan anak-anak.
Baca Juga:
Senam Pagi, Ribuan Mahasiswa Baru UNIAS Putihkan Taman Ya'ahowu Gunungsitoli
"Ini kan fasilitas umum, bukan pribadi, dijadikan tempat pacaran," ujar salah seorang warga bernama Edizaro Gea kepada Nias.WahanaNews.co, di Taman Ya'ahowu, Minggu (21/8) sore.
Edizaro Gea pun merasa heran kenapa pasangan muda-mudi ini lebih suka menjadikan Taman Ya'ahowu ini sebagai tempat pacaran.
"Maunya kalau pacaran itu cari tempat khusus, bukan ditempat umum, seperti ke restoran atau cafe, ini kesannya seperti pacaran tapi gak bermodal," katanya.
Sudah bukan hal aneh, jika saat ini menyaksikan sepasang muda-mudi atau Anak Baru Gede (ABG) duduk berduaan di pinggir Taman Ya'ahowu Gunungsitoli menghadap ke pantai.
Saat ini, hampir setiap hari disuguhi pemandangan sepasang makluk ciptaan Tuhan ini duduk berjejer berpegangan tangan bahkan sesekali tampak berpelukan dengan pasangannya masing-masing.