Pada 1964, atas rekomendasi Panglima Kostrad Mayor Jenderal Soeharto, Letkol Untung direkomendasikan sebagai Komandan Grup Batalyon I Tjakrabirawa. Setahun kemudian, pada 30 September 1965 Untung yang pernah terlibat dalam pemberontakan PKI Madiun memimpin pasukan Gerakan 30 September 1965 (G30S) yang menculik 6 jenderal dan 1 perwira menengah TNI AD.
Menurut biografi 'Soeharto: The Life and Legacy of Indonesia's Second President', Soeharto mengaku kenal Untung sejak 1945. "Saya mengenal Untung sejak 1945 dan dia merupakan murid pimpinan PKI, Alimin. Saya yakin PKI berada di belakang gerakan Letkol Untung," kata Soeharto dalam buku yang ditulis Retnowati Abdulgani Knapp.
Baca Juga:
Jokowi Bersihkan Nama Soekarno dari G30S PKI
Penangkapan Letkol Untung G30S/PKI
Mengutip dari laman Kemdikbud, operasi penumpasan G30S/PKI berlangsung sejak tanggal 1 Oktober 1965. Penumpasan G30S/PKI yang dipimpin oleh Mayjen Soeharto tersebut berlanjut dengan penumpasan pihak-pihak yang dianggap terlibat dan bertanggung jawab atas pemberontakan G30S/PKI, termasuk Letkol Untung Syamsuri.
Akhirnya, pada 11 Oktober 1965, Letkol Untung Syamsuri pemimpin pasukan Gerakan 30 September 1965 (G30S) sekaligus pemimpin Dewan Revolusi Indonesia, berhasil ditangkap di Tegal. Letkol Untung ditangkap ketika dirinya hendak melarikan diri ke Jawa Tengah.
Baca Juga:
PKI Bunuh Gubernur Jatim di Ngawi
Demikian informasi tentang siapa Untung dalam G30S PKI yang disebut sebagai sosok pemimpin pasukan G30S yang berperan besar dalam meletusnya tragedi pemberontakan G30S/PKI. [qnt/CKZ]