WahanaNews-Nias| Banyaknya suku dan keragaman budaya di Sumatera Utara menjadikan provinsi ini memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Melansir wahananews.co, berikut ini adalah 4 keunikan dari beberapa suku masyarakat lokal di Sumatera Utara, yang tidak terdapat di daerah lain. Nah, Anda penasaran kan… tradisi apa sajakah itu? Simak ini.
Baca Juga:
Kepulangan Jamaah Haji di Pandan, Tapteng: Suatu Tradisi Baru yang Penuh Makna
1. Lompat Batu
Lompat batu atau hombo batu berasal dari Desa Bawo Mataluo Nias, Kabupaten Nias Selatan. Desa ini kaya dengan situs megalitik atau batu besar berukir, dan di dalamnya terdapat Omo Hada yaitu perumahan tradisional khas Nias. Tradisi ini merupakan ritual khusus buat para pemuda suku Nias.
Tradisi ini untuk menentukan apakah seorang pemuda sudah dewasa dan telah memenuhi syarat untuk menikah atau belum. Mereka akan melompati batu yang tingginya lebih dari 2 meter, melalui sebuah batu kecil untuk pijakan ketika melompati batu. Ada ritual khusus sebelum melompati batu, dengan memakai pakaian adat mereka akan bersemangat agar bisa melompati batu.
Baca Juga:
Pagelaran "Nyi Pohaci Ngaraksa Diri" Warnai Upacara Adat Ngalaksa
2. Mangokkal Holi
Tradisi turun-temurun masyarakat Batak yakni Mangokkal Holi berarti mengambil tulang belulang dari leluhur mereka dari dalam kuburan. Lalu ditempatkan di dalam peti, dan diletakkan dalam buah bangunan tugu khusus untuk menyimpan tulang belulang leluhur.
Tradisi masyarakat Batak Mangokkal Holi. (Foto/net)