WahanaNews-Nias | Badan Kepegawaian Negara (BKN) membeberkan banyaknya Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tak punya kompetensi sekaligus malas bekerja.
Jumlahnya pun tak tanggung-tanggung dan mencapai 35 persen. Pekerja seperti itu biasanya disebut deadwood atau kayu mati.
Baca Juga:
BKPSDM Mukomuko Sebut 24 Pelamar PPPK 2024 Dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BKN Bima Haria Wibisana menjelaskan, ada empat tipe pekerja.
Pertama, tipe star, yakni mereka yang kompetensinya tinggi dan performanya tinggi.
Kedua, tipe workhorse alias kuda pekerja, yakni mereka yang punya kompetensi tinggi tetapi malas bekerja.
Baca Juga:
Bawaslu Hentikan Penyelidikan Kasus Video Camat Kalumpang Dukung Paslon Pilkada
Ketiga, tipe trainee yang merujuk kepada pekerja yang punya kompetensi rendah tapi mau belajar.
Keempat, tipe deadwood, yakni mereka yang menjadi beban birokrasi karena bukan hanya tak punya kompetensi tetapi juga pemalas.
Adapun jumlah ASN kini sekitar 4,25 juta orang. Terdiri atas 3,9 juta PNS dan 351 ribu pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Berdasarkan data asesmen ASN yang dikumpulkan BKN, Bima mengatakan, diketahui hanya sekitar 11,52 persen ASN Indonesia yang masuk tipe Star.
Sedangkan ASN yang masuk tipe deadwood mencapai 35 persen.
"Jadi ASN Indonesia itu hampir 35 persen deadwood. Kita mau berbicara birokrasi kelas dunia dan digitalisasi birokrasi, sedangkan SDM-nya seperti itu. Jadi ini paradoks," kata Bima dalam Rakornas Kepegawaian yang ditayangkan secara virtual, Kamis (21/7/2022) mengutip wahananews.co.
Bima menegaskan, BKN bersama pihak terkait lainnya harus segera menyelesaikan permasalahan ini. Apalagi, Indonesia punya target mewujudkan birokrasi kelas dunia pada tahun 2025.
"Tentu (penyelesaian masalah) ini membutuhkan dukungan kebijakan yang panjang dan konsisten," kata Bima.
Dalam kesempatan tersebut, Bima juga menyoroti komposisi PNS Indonesia yang didominasi pekerja berusia tua.
PNS berusia 41 hingga 60 tahun ke atas berjumlah 2,7 juta orang, sedangkan abdi negara berusia 18 hingga 40 tahun hanya 1,2 juta orang.
"Struktur usia PNS kita ini segitiga terbalik. Jadi yang tua itu jauh lebih besar dari pada yang muda. Ini bukan struktur SDM (sumber daya manusia) yang sehat," ujarnya.
Bima mengaku juga ingin segera mengatasi persoalan komposisi PNS ini.
Dia tak mau birokrasi Indonesia terlalu lama didominasi pekerja berusia lanjut. [rin/CKZ]