Nias.WahanaNews.co, Jakarta - Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH) untuk mencari sosok ketua MK pengganti Anwar Usman.
Enam hakim menyatakan tak bersedia menjadi kandidat Ketua MK, sehingga hanya Suhartoyo dan Saldi Isra yang jadi kandidat pengganti Anwar Usman.
Baca Juga:
Ibu Ronald Tannur Suap Hakim untuk Bebaskan Anak, Total Rp 3,5 Miliar Mengalir
"Kami semua sudah bermusyawarah dan mengeluarkan pandangan masing-masing secara bergilir dan setelah itu kita sampai pada titik masing-masing hakim konstitusi menyebut nama siapa yang diinginkan untuk menjadi ketua," kata Saldi Isra dalam jumpa pers pengumuman hasil RPH, di Mahkamah Konstitusi, Kamis (9/11/2023).
Saldi membeberkan, pada pertemuan itu muncul dua nama.
"Satu, karena yang lain menyatakan tidak bersedia jadi ketua, sehingga memunculkan dua nama," terangnya.
Baca Juga:
Uang Rp 920 Miliar dan 51 Kg Emas di Rumah Eks Pejabat MA, Mahfud: Itu Bukan Milik Zarof!
Selain namanya, kata Saldi, yang muncul satu lagi Dr Suhartoyo.
Saldi menuturkan, beberapa di antara enam hakim itu tak bersedia karena beberapa hal. Hakim Arief Hidayat, kata Saldi, yang disebut memilih untuk mengambil peran lain.
"Pak Manahan sudah mau pensiun. Pak Wahid sudah mau pensiun, dan yang lain-lain merasa dua nama ini sebetulnya orang yang bisa didorong ke depan untuk kayak loko gitu ya, pimpinan kolektif," ungkapnya.
Lebih lanjut, Saldi juga menuturkan dirinya dan Suhartoyo juga sudah cukup lama menjadi hakim konstitusi.
"Kami bersembilan tadi bersepakat bahwa memberikan kesempatan kepada 2 hakim konstitusi yang disebut dalam RPH tadi untuk berdiskusi berdua. Jadi tadi 7 dari 9 hakim konstitusi meninggalkan ruangan, ada break tadi antara saya dan Bapak Suhartoyo di dalam ruang RPH untuk mendiskusikan, siapa yang mau jadi ketua dan siapa yang mau menjadi wakil ketua," papar Saldi.
Saldi mengatakan enam hakim itu memberi kesempatan kepada Suhartoyo dan Saldi untuk berdiskusi. Dalam kesempatan itu, ungkap Saldi, mereka membahas soal siapa yang mau jadi ketua dan siapa yang mau jadi wakil.
"Sembari melakukan refleksi dan dengan dorongan ada semangat untuk perbaiki MK setelah beberapa kejadian terakhir, akhirnya kami berdua sampai pada keputusan yang disepakati," beber Saldi.
"Dari hasil (diskusi) kami berdua tadi, untuk jadi ketua MK ke depan adalah Bapak Dr. Suhartoyo, dan saya tetap menjalankan tugas sebagai wakil ketua," lanjut Saldi melansir WahanaNews.co.
Keputusan itu, tambah Saldi, disepakati oleh enam hakim MK lainnya. Hingga kesepakatan itu menjadi hasil dari RPH yang dilakukan hari ini.
[Redaktur: Sandy]